Labels

100 Tokoh Dunia (97) Alam (28) Alien (9) Artikel (266) Binatang (18) Catatanku (17) Do"a (7) Download (6) FACEBOOK (8) Fakta (20) Film (23) Foto (91) GaMe (3) Handphone (6) Imsakiyah (17) Indonesiaku (3) Internet (11) Islam (174) Kata2 (5) Kenapa? (9) Kesehatan (24) Kisah (35) Kisah 25 Nabi (22) Komputer (12) Lelucon (33) Minangkabau (21) Misteri (73) Musik (9) Nusantara (1) Olah Raga (17) Pendidikan (2) Photoshop (86) Puisi (14) Renungan (37) Sejarah (109) Teknologi (13) Tips n Trik (16) Tokoh (165) Tour De Singkarak 2011 (7) Tour De Singkarak 2013 (1) TV (7) Unik n Kreatif (286) Video (7) Widget (1)

Evan Dimas Garuda Muda U-19


SAKING berbakatnya, eks kapten Persebaya Mursyid Effendi menyebut Evan Dimas sebagai "bocah ajaib". Di Akademi La Masia, Barcelona, Evan bersaing dengan 99 pemain lain dari seluruh dunia.

Evan Dimas Beserta Keluarga
ANA masih ingat betul betapa kelimpungannya dia dan sang suami, Darmono, ketika anak sulung mereka yang saat itu berumur 9 tahun, Evan Dimas, meminta sepatu bola. Maklum, mereka bukan orang berada: Ana hanya ibu rumah tangga, sedangkan Darmono berjualan sayur keliling sebelum beralih profesi menjadi petugas keamanan.

Ketika itu, Evan yang getol bermain sepak bola sejak usia tiga tahun memang sudah merengek minta didaftarkan ke Sekolah Sepak Bola Sasana Bhakti, Surabaya. Otomatis dia harus memiliki sepatu bola.

"Demi anak, kami akhirnya mengupayakan. Saya ke pasar dan membeli sepatu bola yang harganya Rp 20.000. Yang murah-murah saja wis, asal Evan senang," kenang Ana yang bersama keluarga berdomisili di sebuah rumah sederhana di kawasan Ngemplak, Surabaya.


Sepatu tersebut ternyata tak cuma membuat Evan bungah. Tapi, sekaligus juga menandai awal perjuangan dia hingga bermuara kepada berbagai prestasi membanggakan. Misalnya, menjadi kapten timnas U-17 Indonesia yang sukses menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hongkong pada Januari lalu.

Yang paling mutakhir, Evan yang kini berusia 17 tahun terpilih sebagai satu di antara empat pemain muda terbaik dari kawasan Asia Tenggara dalam ajang Nike The Chance. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu merupakan satu-satunya dari Indonesia. Tiga pemain lainnya adalah Rahmat Che Hashim (Malaysia/penyerang), Faris Ramli (Singapura/gelandang), dan Napapon Sripratheep (Thailand/gelandang).

Mereka bakal dikirim ke akademi sepak bola terbaik di dunia saat ini, La Masia, milik Barcelona. Pep Guardiola, eks pelatih Azulgrana "julukan Barcelona" juga dijadwalkan memberikan materi latihan.

Evan dan tiga pemain dari Asia Tenggara tadi bakal digabung dengan 96 pemain lainnya dari seluruh dunia yang akan diseleksi selama sepuluh hari di La Masia. Mereka selanjutnya diperas menjadi tinggal 16 pemain.

"Saya tidak menyangka bisa mendapat kesempatan ini," ujar pemain bertinggi badan 163 cm dengan bobot 55 kilogram yang dididik di SSB Mitra Surabaya sejak berusia 11 tahun itu bangga.

Evan memang pantas bangga. Sebab, dia dan tiga rekannya yang terpilih tersebut mengalahkan ribuan pemain berusia 16-23 tahun yang mengikuti seleksi di empat negara Asia Tenggara. Di Indonesia, penyaringan diadakan di tiga kota: Surabaya, Medan, dan Jakarta. Khusus Surabaya, pesertanya tercatat 750 orang.

Karena prestasinya bersama timnas U-17, remaja bernama lengkap Evan Dimas Darmono itu berhak langsung tampil di semifinal di Jakarta. Di antara 30 pemain, tersaring lima orang saja yang berhak melaju ke final. Yaitu, Evan, Randy Chandra, Rainhard Romario, Eriyanto, dan Apriyono. Mereka lantas disandingkan dengan masing-masing lima pemain terbaik dari Malaysia, Singapura, dan Thailand di Jakarta pada 10-13 Juni lalu.

Dua puluh pemain itu tak Cuma digembleng latihan, namun juga diadu dengan membagi mereka menjadi dua tim di Gelora Bung Karno, Jakarta: Nike The Chance A dan Nike The Chance B. Posisi penjaga gawang sengaja diambil dari luar peserta seleksi. "Seleksinya sangat ketat. Saat itu saya tergabung di tim B dan berhasil menyumbangkan satu gol," kenang remaja berzodiak Pisces itu.

Setelah laga yang dimenangkan tim A dengan skor 4-3 itu, empat pelatih dari empat negara, yakni Widodo C. Putro (Indonesia), Nophol Pibulvech (Thailand), Ong Kim Swee (Malaysia), dan V. Sundramoorthy (Singapura), plus Simon McMenemy (pelatih tim A) dan Yeyen Tumena (pelatih tim B), melakukan evaluasi. Hasilnya, terpilihlah empat pemain tadi.

Mantan kapten Persebaya Mursyid Effendi menganggap Evan memang sangat pantas terpilih mewakili Indonesia. Mursyid yang membawa Evan masuk ke skuad Mitra Surabaya yang tampil di Kompetisi Internal Persebaya bahkan menyebut pengagum Xavi Hernandez itu sebagai "anak ajaib" karena luar biasanya talenta anak pertama di antara empat bersaudara itu.


Cak Mung -sapaan akrab Mursyid- juga masih ingat protes dari panitia ketika dia pertama mendaftarkan Evan di Kompetisi Kelas I Persebaya. Alasannya, usia Evan masih terlalu muda. "Tapi, saya tetap ngotot Evan harus tetap bermain. Dulu Yusuf Ekodono saja bisa membela Persebaya saat berusia 16 tahun dan kami menginginkan Evan juga bisa mengikuti jejak itu," ujar legenda Persebaya tersebut.

Di mata Mursyid, Evan adalah sosok gelandang ideal. Mobilitas tinggi, visi bagus, dua kaki sama-sama hidup, dan insting golnya juga cukup tajam. "Evan saat ini tinggal berkosentrasi untuk membesarkan bentuk badannya. Kalau sudah begitu, dia baru akan terlihat sempurna di dalam lapangan," katanya.

Sedangkan Ketua SSB Mitra Eko Prayogo meminta Evan agar terus membenahi kelemahan terbesarnya: kontrol emosi. "Evan itu gampang emosi kalau diganggu lawan. Karena itulah, di kompetisi Persebaya semua pelatih tim lawan Mitra sepertinya sengaja menginstruksi pemain khusus untuk memancing emosi dia," tutur Eko yang juga karyawan Jawa Pos itu.

Kini menjelang hari-hari keberangkatan, selain tetap rutin berlatih, Evan mulai melakukan sejumlah persiapan penting. Termasuk mendatangkan guru bahasa Inggris ke rumahnya yang sederhana. "Sementara ini masih belajar cara komunikasi harian. Kemungkinan bulan berikutnya baru naik level ke yang lain," ujar penggemar tenis meja yang mengenal sepak bola dari sepak bola jalanan di depan rumahnya itu.

Evan juga mulai membiasakan diri dengan kebiasaan kehidupan Eropa, termasuk makanan masyarakat di sana. "Sebab, dengar-dengar di sana tidak ada nasi, yang ada hanya roti. Jadi jaga-jaga saja kalau akhirnya beneran ndak ada nasi di sana," ungkapnya, lantas tersenyum.


Menurut Evan, semua persiapan itu dilakukan karena tak ingin membuang kesempatan ini. Sebab, ini adalah kesempatan kedua dia untuk belajar sepak bola di luar negeri. Sebelumnya, pada 2009, nama Evan sempat masuk daftar SAD (Sociedad Anonima Deportivo) yang belajar sepak bola di Uruguay. Namun, entah mengapa, namanya dicoret seminggu sebelum pemberangkatan.

Untung, setelah mendengar kabar itu, Evan tidak putus asa. Dengan dukungan dan motivasi dari rekan-rekannya di Mitra Surabaya, pemain yang saat ini menjadi andalan tim Jatim di PON 2012 di Riau itu bisa bangkit. Buktinya, dua tahun kemudian Evan dipercaya untuk memimpin timnas U-17 di Hongkong. Kemudian, disusul kesempatan berlatih di Barcelona ini.

Walhasil, sejumlah klub besar tanah air kini mulai melirik Evan. Ganesha Putera, sekretaris teknik Persija Jakarta, misalnya, bahkan secara langsung datang ke Surabaya khusus untuk meminangnya. "Itu soal nanti. Yang penting sekarang Evan berkonsentrasi latihan di Barcelona dulu," kata Eko Prayogo.

8 Tokoh Autisme Penakluk Dunia

Autisme bukan halangan untuk terus berkarya dan meraih prestasi. Kedelapan orang ini berhasil membuktikan bahwa kelainan perkembangan sistem saraf yang mereka alami sejak lahir atau balita tidak menyurutkan mimpi mereka.

Setelah membacanya, mungkin kita lebih memahami bahwa Autisme bukan cacat, melainkan orang yang punya keistimewaan. Bakat-bakat super yang terpendam, menanti diasah.Berikut ini daftarnya.

1. Daniel Tammet



Daniel Tammet adalah sarjana autis yang dapat menyelesaikan perhitungan matematis paling membingungkan di dunia dan mampu menguasai bahasa asing dalam hitungan hari. Daniel dapat berbicara dalam sepuluh bahasa yang berbeda, termasuk Rumania, Gaelik, Welsh, dan Islandia. Kita bisa menyebutnya sebagai salah satu orang paling genius di bumi saat ini.

"Ketika saya mengalikan angka-angka itu bersamaan. Saya melihat ada dua gambar. Gambar itu kemudian mulai berubah dan berkembang, dan bentuk ketiga pun muncul, dan itu jawabannya", kata Danile kepada The Guardian.

Diperkirakan 10% dari populasi orang autis memiliki kemampuan yang dimiliki oleh Daniel. Menariknya, hingga sekarang, tidak ada ilmuwan yang bisa menjelaskan mengapa bisa demikian. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa melakukannya, tetapi Daniel bisa.


2. Temple Grandin


Temple Grandin (lahir 29 Agustus 1947) adalah seorang dokter berkebangsaan Amerika yang menguasai ilmu hewan dan menjadi profesor di Colorado State University. Dia juga berprofesi sebagai penulis buku terlaris, aktivis autis, dan konsultan untuk industri peternakan. Temple pernah menciptakan hug box, sebuah perangkat untuk menenangkan anak-anak autis. Pada tahun 2010, Temple masuk dalam majalah Time untuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada kategori Heroes.



3. Matt Savage


Matthew Matt Savage lahir pada tahun 1992. Ia adalah seorang musisi autisme dari Amerika yang lahir di Sudbury, Massachusetts. Matt merupakan putra dari Diane dan Lawrence Larry Savage. Ia didiagnosis dengan gangguan perkembangan pervasif, bentuk lain dari autisme, pada usia tiga tahun. Pada usia 6 tahun, Matt belajar bermain piano sendiri. Ia belajar piano klasik selama kurang dari satu tahun sebelum akhirnya menemukan bahwa jazz adalah fokus utamanya. Matt kini telah merekam tiga audio CD dan semua hasil disumbangkan untuk penelitian dan dukungan untuk kaum autisme.



4. Satoshi Tajiri


Satoshi Tajiri adalah seorang desainer video game asal Jepang yang dikenal sebagai pencipta karakter fenomenal Pokemon. Dia juga dikenal sebagai pendiri sebuah video game developer bernama Game Freak, Inc. Pokemon sendiri merupakan waralaba video game paling populer kedua di dunia, setelah Super Mario Brothers. Ide pokemon muncul setelah dirinya terinspirasi pada pengalaman masa kecilnya. Semasa kecil, teman-teman Satoshi sering memanggilnya Dr. Bug karena kegemarannya pada serangga. Karakter Pokemon adalah wujud dari alter egonya yang menyukai dunia serangga.



5. Tim Page


Tim Page lahir pada 11 Oktober 1954 di San Diego, California. Dia adalah penulis, editor, kritikus musik, produser dan profesor. Tim adalah kritikus musik yang berhasil memenangkan hadiah nobel, editor dan sekaligus penulis biografi Dawn Powell. Tumbuh dengan sindrom Asperger yang tidak terdiagnosis, Tim berhasil membuktikan bahwa dirinya kompeten dalam bidang yang digelutinya. Dia dipilih oleh Opera News sebagai salah satu dari 25 orang paling berpengaruh di dunia opera. Pada tahun 2009, Tim menerbitkan sebuah buku berjudul, Paralel Play, memoarnya tentang pengalamannya tumbuh dengan sindrom Asperger.



6. Donna Williams


Donna Leanne Williams atau juga dikenal dengan nama suaminya, Donna Leanne Samuel, lahir pada Oktober 1963. Dia adalah seorang penulis, artis, penyanyi dan penulis lagu, penulis skenario dan pematung asal Australia. Pada tahun 1991, Donna didiagnosis dengan autisme. Dia telah menulis empat otobiografi, antara lain: Nobody Nowhere: The Extraordinary Autobiography of an Autistic Girl (1992), Somebody Somewhere: Breaking Free from the World of Autism (1994), Like Colour to the Blind: Soul Searching and Soul Finding (1998) dan Everyday Heaven: Journeys Beyond the Stereotypes of Autism (2004).



7. Dawn Prince-Hughes


Dawn Prince-Hughes atau biasa disapa Dawn Prince, lahir pada 31 Januari 1964 di Carbondale, Illinois. Dia adalah seorang antropolog, ahli primata, dan etologis yang menerima gelar MA dan PhD di bidang antropologi interdisipliner dari Universitaet Herisau di Swiss. Dia adalah ketua eksekutif ApeNet, Inc. dan telah menjabat sebagai direktur eksekutif institut untuk Cognitive Archaeological Research.
Dawn juga menulis beberapa buku seperti Songs of the Gorilla Nation: My Journey Through Autism, Gorillas Among Us: A Primate Ethnographer's Book of Days, Expecting Teryk: An Exceptional Path to Parenthood, The Archetype of the Ape-man: The Phenomenological Archaeology of a Relic Hominid Ancestor, Adam, an editor untuk Aquamarine Blue 5: Personal Stories of College Students with Autism.



8. John Elder Robinson


Buku terlaris New York Times yang berjudul Look Me in the Eye diterbitkan pada tahun 2007 oleh Random House. Buku ini mengisahkan kehidupan John Elder Robinson yang tumbuh sebagai penyandang autisme. John didiagnosis dengan sindrom Asperger, namun ia telah sangat dikenal karena bakatnya dalam mekanika dan elektronika. Kemampuan John membuatnya dengan mudah diterima di perusahaan sound milik Pink Floyd. Dia sekarang punya bisnis sendiri, yakni mengumpulkan dan memperbaiki mobil antik Eropa. John menceritakan kisahnya dengan rasa humor dan sikap yang jujur. Ia pun menggambarkan tentang apa yang membuatnya berbeda dari orang lain di sekitarnya.

Ibu Vicky Prasetyo Bikin Deddy Corbuzier Stres



Peribahasa, ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’ sepertinya terjadi juga pada keluarga Vicky Prasetyo. Setelah Vicky menjadi populer di dunia maya dengan video jumpa pers ketika selesai melamar Zaskia Gotik dan video lama yang memperlihatkan dia saat kampanye dalam pencalonan lurah di desanya yang menggunakan istilah – istilah rancu dan bahasa Inggris yang sedikit ngawur, kini giliran ibundanya, Ema Fauziah yang membuat heboh karena telah membuat Deddy Corbuzier stres.

Deddy Corbuzier mengundang Ema Fauziah dalam episode ‘Hitam Putih’ beberapa waktu lalu. Bermaksud untuk meluruskan pendapat yang miring yang beredar di publik mengenai Vicky, siapa sangka jika dirinya justru dibuat pusing oleh ibunda Vicky?


Dengan memakai gamis model kelelawar warna hijau kalem, Ema Fauziah memasuki studio ‘Hitam Putih’. Make up yang digunakannya kala itu juga kalem, senada dengan cara ia bertutur kata. Tetapi baru disodori dua pertanyaan, Ema Fauziah sudah menunjukkan gelagat yang aneh. Ia menjawab pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan Deddy dengan jawaban yang tak jelas dan terkesan nggak nyambung dengan pertanyaan tersebut.
“Bagaimana perkembangan kasus Vicky sekarang, Bu?” tanya Deddy.
“Maksudnya? Kasus yang mana ya? Tunangan atau yang sama cewek-cewek itu?” Ema Fauziah bertanya balik.
“Vicky sekarang ada di tahanan ya? Nah, itu gimana perkembangannya?” desak Deddy.
“Ya..baik-baik saja,” jawab Ema yang membuat Deddy sedikit tertegun, seperti kehilangan pertanyaan selanjutnya.
Ema Fauziah juga mengaku tidak mempersalahkan kelakuan Vicky yang melamar Zaskia padahal statusnya masih menjadi suami orang.
“Selagi perempuannya mau kan nggak papa, ” tukasnya.
Perbincangan antara Deddy dan Ema Fauziah terus berlanjut sampai ketika break iklan, tiba-tiba saja Ema sudah tidak ada di studio dan Deddy pun langsung berkata sambil bercanda.
“Jangan bertanya kemana dan dimana. Jangan ditanya marah atau tidak, yang penting sekarang saya berdua (dengan Pipik, bintang tamu kedua), sehingga saya bisa berkonsentrasi membahas tentang Umi Pipik,” tegas Deddy kesal.
Penasaran serunya? Simak video berikut!

10 Negara Tanpa Kekuatan Militer


Kekuatan militer bagi sebuah negara mungkin adalah sesuatu hal yang mutlak. Karena selain untuk pertahanan keamanan dan stabilitas suatu negara, kekuatan militer juga sebagai identitas suatu negara. Namun, ada beberapa negara di dunia ini tidak memiliki kekuatan militer, tetapi negara-negara tersebut bisa tetap eksis.

Inilah 10 negara tanpa kekuatan militer:

Kepulauan Solomon
  • Kepulauan Solomon terletak di Samudra Pasifik, disebut negara kepulauan karena memiliki 992 pulau. Negara ini merdeka dari penjajahan tahun 1976, hingga tahun 1998 negara ini mampu membentuk pemerintahan yang stabil.
  • Namun mulai tahun 1998-2006, mereka tidak memiliki angkatan bersenjata. Hal ini terjadi karena sering terjadi konflik, kejahatan dan kekerasan, sehingga Australia dan Selandia Baru melucuti angkatan bersenjata mereka.
  • Apabila terjadi perang, Kepulauan Solomon akan membayar angkatan bersenjata Australia untuk melindungi negara tersebut.

Kosta Rika
  • Kosta Rika terletak di Amerika Tengah yang berbatasan dengan Nikaragua, Panama, Laut Karibia dan Samudra Pasifik. Sejak tahun 1948, Presiden Kosta Rika saat itu, Jose F Ferrer, menghapus militer dari negaranya.
  • Di antara negara-negara di wilayah Ameriak Tengah, Kosta Rika memiliki stabilitas politik yang stabil dan aman. Untuk penegakan hukum, keamanan dan lain-lain dibebankan kepada institusi kepolisian.
  • Kekuatan militer Kosta Rika bergantung pada 21 negara. Apabila ada negara yang menyatakan perang maka 21 negara ini termasuk Amerika Serikat, Kuba, dan Chile bersedia membelanya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Samoa
  • Samoa adalah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dan mempunyai 11 distrik. Samoa diakui oleh PBB pada tanggal 15 Desember 1976.
  • Hingga kini, Samoa tidak memiliki kekuatan militer, walaupun ada institusi kepolisian, namun jelas tidak dapat dianggap sebagai kekuatan militer.
  • Samoa menjalin kerjasama baik dengan beberapa negara dan khususnya Selandia Baru yang dikukuhkan dengan perjanjian pada tahun 1962 untuk meminta bantuan pertahanan militer apabila ada invansi dari negara lain.

Republik Palau
  • Republik Palau adalah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik serta berbatasan dengan Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Filipina.
  • Negara ini merdeka pada tahun 1994 dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik yang diperintah Amerika Serikat. Republik Palau terdiri dari 8 pulau utama dan sedikitnya 250 pulau kecil.
  • Negara ini mempunyai kekurangan dalam kekuatan militer. Kekuatan kepolisian hanya bertugas untuk melindungi warga sipil. Apabila negara ini diserang maka kekuatan militer Amerika Serikat akan memberikan perlindungan.

Andorra
  • Andorra adalah sebuah negara kecil yang terletak di Eropa bagian barat daya. Negara mewah ini terkenal dengan sektor pariwisata dan status bebas cukai.
  • Dengan mengandalkan 10 orang warga negaranya sebagai kekuatan militer, tentunya tindakan ini tidak ditanggapi secara serius oleh negara-negara lain dan Andorra juga tidak diundang dalam Perjanjian Versailles.
  • Namun, kepolisian Andorra tetap difungsikan untuk membantu menjaga perdamaian. Negara yang memberi perlindungan apabila Andorra di serang negara lain adalah Perancis dan Spanyol karena kedua negara ini berbatasan dengan Andorra.
  • Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO juga ambil bagian dalam memberi perlindungan kepada negara kecil ini.

Grenada
  • Grenada adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di bagian paling selatan Kepulauan Windward, Karibia. Letaknya sekitar 161 km di sebelah utara Venezuela dan berbatasan langsung dengan Trinidad and Tobago.
  • Grenada sempat mencuri perhatian dunia karena intervensi Amerika Serikat pada tahun 1983. Pada saat itu terjadi pemberontakan rezim pro Kuba dan setelah itu Grenada tidak mempunyai kekuatan militer yang memadai.
  • Dukungan militer Grenada diperoleh dari Amerika Serikat, dikarenakan negara-negara tetangganya tidak memiliki sistem kekuatan militer yang cukup kuat.

Kepulauan Marshall
  • Kepulauan Marshall adalah negara yang terletak di Samudra Pasifik serta berbatasan dengan Nauru, Kiribati, Mikronesia dan Pulau Wake.
  • Tadinya, Kepulauan Marshall termasuk negara Mikronesia, dan pada tahun 1944 Amerika Serikat memasukannya ke dalam Wilayah Perwakilan Negara Pasifik.
  • Amerika Serikat sangat protektif kepada negara kepulauan ini, sehingga bersedia dan bertanggung jawab penuh kepada keamanan dan pertahanan negara ini.
  • Kepulauan Marshall juga menjadi tempat pelaksanaan uji coba nuklir oleh Amerika dan kompensasi warga akibat radiasi masih berlangsung hingga kini.

Liechtenstein
  • Liechtenstein adalah negara kecil yang kaya, terletak diantara Austria dan Swiss. Negara berbahasa Jerman ini pernah mengalami krisis moneter akibat perang dan pada tahun 1868 pemerintahnya menghapus sistem pertahanan militernya, alasannya karena masalah keuangan.
  • Swiss menjadi negara yang bersedia membela Liechtenstein apabila di invasi oleh negara lain.

Nauru
  • Nauru adalah negara republik terkecil di dunia yang terletak di Samudra Pasifik dan merdeka pada tahun 1968.
  • Negara ini psempat terisolir dari dunia luar karena maskapai penerbangan nasionalnya, Air Nauru, pernah berhenti beroperasi.
  • Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena China memberikan bantuan untuk mengoperasikan kembali maskapai penerbangan itu.
  • Karena populasi penduduknya yang kecil, Nauru tidak mempunyai kekuatan militer tetapi lembaga kepolisian tetap difungsikan untuk menjaga kestabilan.
  • Berdasarkan perjanjian, Australia ditunjuk Nauru sebagai pemasok kekuatan militer. Pada saat Jerman menyerang Nauru, Australia membela negara kecil ini.

Vatikan

  • Vatikan tidak memiliki pertahanan keamanan, keadaan ini tidak mengejutkan karena kepala negaranya dipimpin oleh seorang Paus yang dipilih oleh dewan Kardinal.
  • Institusi kepolisian difungsikan untuk menjaga keamanan publik, lalu lintas, pengendalian massa, penegakan hukum dan lain-lain.
  • Tentu saja pihak kepolisian Vatikan tidak bisa dianggap sebagai kekuatan militer negara tersebut dan untuk kebutuhan pertahanan keamanannya.
  • Italia bertanggung jawab atas kebutuhan pertahanan keamanan Vatikan karena negara mungil ini terletak di tengah-tengah Kota Roma. Walaupun pemerintah Vatikan pernah membayar Swiss untuk kekuatan militernya.

Dirgahayu Republik Indonesia

"MERDEKA" 
Dirgahayu Republik Indonesia
17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2013