Ia dimakamkan di Coriano, Italia, tempat keluarga Simoncelli tinggal.
Jenazah pria 24 tahun itu diterbangkan menggunakan pesawat MAS 777 Malaysia Airlines menuju Leonardo da Vinci Airport, Italia, pada pukul 6:10 waktu setempat.
Pemakaman Marco Simoncelli akan dilangsungkan pukul 3 sore waktu setempat di Gereja Santa Maria yang berkapasitas 500 orang.
Tak seperti hari sebelumnya, hari ini cukup cerah, tidak lagi hujan…
Hari ini pemakaman Marco Simoncelli dilangsungkan…dan langitpun memberikan sinarnya.
Coriano, Rimini, Italia, kampung halaman dari sang rider Moto GP Marco Simoncelli, dipenuhi oleh masyarakat yang datang dari berbagai wilayah, berbagai kota berbeda, ada yang datang dengan train, dengan pesawat, dengan bus ataupun mobil…untuk mengikuti prosesi pemakaman Marco…untuk memberikan salam terakhir baginya…sebuah “pelukan” terakhir….Lebih dari 10 ribu orang memenuhi Coriano…Terlihat wajah - wajah sendu…duka…Prosesi upacara dilangsungkan di gereja Santa Maria, Coriano. Acara dimulai pukul 3 sore, namun sejak berjam - jam sebelumnya banyak masyarakat yang sudah hadir di depan gereja. Seperti yang di umumkan oleh pihak Comune Coriano 2 hari sebelumnya, karena Coriano hanya mampu menampung kurang lebih 10 ribu masyarakat yang ingin melayat, sedangkan bagi masyarakat yang kehabisan tempat, disediakan area lain yaitu di sebuah sirkuit di provinsi Rimini yang tidak jauh dari Coriano, disana menampung lebih dari 50 ribu pelayat.
UN DIMINTICABILE FUNERALE ( An unforgettable funeral )
Hal yang sangat luar biasa adalah melihat betapa banyak orang yang menyayangi Marco, melihat sebuah prosesi pemakaman yang amat berkesan karena kesederhanaannya, melibatkan masyarakat, meski ruangan gereja tak cukup luas tuk menampung masyarakat yang ingin mengikuti prosesi pemakaman, namun disediakan area tepat di depan gereja, di halaman gereja serta area jalan di sekitar gereja, bagi masyarakat, terdapat sebuah layar lebar yang akan memperlihatkan seluruh proses upacara di dalam gereja. Tak sampai disitu saja, pada akhir prosesi upacara di dalam gereja, jenazah Marco begitu keluar dari gereja tak langsung di bawa ke cemetary, namun mereka tempatkan di depan gereja, di lantai hanya beralaskan karpet, lalu Paolo, Martina juga duduk di lantai, di depan jenazah Marco, begitu pula masyarakat…Keluarga Simoncelli memberikan kesempatan pada masyarakat sekali lagi tuk berdoa secara langsung di depan peti Jenazah Marco. Kesederhanaan yang akan selalu kami ingat dan selalu berkesan, kesederhaan yang sebelumnya tak pernah saya lihat di prosesi pemakaman orang - orang terkenal pada umumnya, it was amazing…
Teringat…kemarin… di dalam coffin (peti jenazah), Marco juga menunjukkan kesederhanaannya, ia mengenakan sebuah kaos bertuliskan “Race your life”, sebuah jeans, wajahnya yang tetap tampan meski tak lagi bernyawa, rambutnya, luka di kedua tangannya, karena insiden Sepang…Ini samasekali bukan hal yang biasa, karena biasanya dalam proses upacara pemakaman, sang jenazah mengenakan baju terbaik mereka, terlihat mewah…Namun tidak dengan Simoncelli, kesederhanaannya-lah yang membuat Ia istimewa.
LA GENTE ( The People)
Lautan manusia dengan wajah sedih…kemudian acara-pun dimulai…sebuah grup dari para pembalap mini GP dengan pakaian balap mereka, berjalan di depan masyarakat, tuk berikan penghormatan terakhir bagi Marco…tepuk tangan masyarakat pun mengiringi mereka…Tepat setelah itu, sekitar 15 menit sebelum pukul 3 sore, peti Jenazah Marco-pun tiba…beberapa pemuda Coriano membawa menuju ke dalam gereja…peti berwana grey…dengan bunga - bunga berwarna putih diatas…applause panjang masyarakat mengiringinya…baik Rossi maupun Capirossi keduanya nampak sangat berduka…
LA FAMIGLIA (The Family)
Keluarga Simoncelli, Sang Ayah, Paolo, Sang Ibu Rossella, serta adik dari Marco, Martina, juga kakek dari Marco, menunggu di depan gereja, sedangkan para kerabat tlah berada di dalam gereja, begitu pula sahabat dekat Marco…Valentino Rossi, serta para pembalap Moto GP lain seperti Dovizioso, Capirossi, Lorenzo, dan lain - lain. Hadir pula perwakilan dari tim Ducati, tim Yamaha dan temtunya crew dari tim Marco. Presiden dari Federasi Moto Italia juga hadir turut berikan doa dan dukungan moral bagi Marco dan keluarga.
Sang Mamma…nampak tegar..meski ada rasa duka mendalam…namun sebelum memasuki gereja…ketika peti jenazah Marco melewati-nya, tepuk tangan masyarakat yang tak henti-hentinya…Ia mampu tersenyum..dan saya rasa senyum tulus itu…karena Mamma dari Marco melihat betapa banyak cinta untuk putranya dari masyarakat Italia..kemudian mereka semua memasuki gereja untuk memulai prosesi.
Sang adik dari Marco, Martina, wajah manisnya cukup mirip dengan Marco…Ia mengenakan tshirt tweety dan sebuah jaket berwarna putih , Martina dekat dengan sang kakak…Martina hampir tak pernah tersenyum sepanjang prosesi…namun juga hampir tak pernah terlihat meneteskan air mata…Tetapi terlihat amat jelas duka di mata-nya…Marco merupakan kakak semata wayang Martina dan mereka sering bercanda bersama…
Sang ayah, Paolo Simoncelli, wajah sedih-nya selalu nampak, namun ketabahan juga terlihat. Ia bangga pada sang putra, Marco begitu istimewa baginya.
LA CERIMONIA IN CHIESA ( The ceremony inside the Church)
Marco…, didampingi 2 motornya
Marco…, didampingi 2 motornya
Di dalam gereja, coffin(peti jenazah) tempat Marco beristirahat diapit oleh kedua Moto-nya, moto yang Ia gunakan ketika Juarai GP 250 cc dan diatas coffin-nya, di depan bunga - bunga putih, ditempatkanlah Helm dari Marco Simoncelli, helm yang kala itu terjatuh di Sepang…
Seluruh prosesi upacara di dalam gereja terlihat pada layar lebar yang ditempatkan di depan gereja, mungkin hanya sekitar 20 - 30 meter dari pintu gereja.. Doa - doa menggema…Nyanyian - nyanyian mengalun…ketika Uskup Francesco Lambiasi berbicara mengenai sosok Marco, Ia mengatakan : “La sera prima dell’ultima gara hai detto che desideravi vincere il Gran Premio, perché lì sul podio ti avrebbero visto meglio tutti. A noi ora addolora non riuscire a vederti, ma ci dà pace e tanta gioia la speranza di saperci inquadrati da te dal podio più alto che ci sia. Addio Marco” ( pada malam sebelum GP terakhir (Simoncelli) mengatakan Ia ingin memenangkan GP Sepang, karena dia bilang disana dari atas podium saya bisa melihat semua orang. Bagi kita semua sekarang berduka karena tak lagi bisa melihat Marco, namun memberikan rasa damai dan kebahagiaan, mengetahui bahwa Anda (Marco) kini berada di podium tertinggi yang ada (heaven). Selamat tinggal Marco“). Ketika Uskup mengatakan hal ini, saya tak kuasa menahan tetes air mata, karena sedih, haru dan juga sedikit rasa bahagia…begitu pula para masyarakat…banyak dari mereka terlihat menetestan air mata. Kata - kata Marco pada malam sebelum GP Sepang itu mungkin sebuah pertanda.
Upacara di dalam gereja hampir usai, para kerabat dan sahabat menyalami, memeluk Sang Ayah, Ibu dan adik dari Marco Simoncelli. Nampak pada layar, Capirossi, Lorenzo memberikan pelukan pada Paolo, Ayah Marco. Tak lama kemudian, Valentino Rossi memberikan pelukan kepada Paolo Simoncelli dan masyarakat-pun memberikan applause panjang…
Pada layar juga memperlihatkan sebuah buku tamu, dimana para kerabat, teman - teman, dapat menuliskan ucapan - ucapan mereka kepada Marco. Sempat diperlihatkan sebuah ucapan yang ditulis oleh Lorenzo: “Ti ricorderò sempre e perdonami per aver discusso con te” ( i will always remember you and forgive me for having a debate with you)…Sepintas sempat diperlihatkan pula tulisan ucapan dari Vale Rossi dan Dovizioso.
FRONTE DI CHIESA (In front of the Church)
Valentino Rossi membawa motor Marco keluar gereja
Coffin( peti jenazah) Marco kemudian diletakkan dilantai di depan gereja, beralaskan sebuah karpet…kesederhanaan mengesankan dari keluarga Simoncelli…kemudian Paolo duduk di lantai didepan coffin, diikuti oleh Martina sambil berpelukan dengan ayah-nya…Martina terlihat amat sedih di depan coffin kakak-nya…Vale Rossi-pun mendekat berdiri di dekat Coffin Marco, dari belakang sang Mamma dari Simoncelli, memeluk Rossi, saya rasa Sang Mamma ingin memberikan dukungan moral terhadap Rossi yang sepanjang prosesi di dalam gereja, begitu muram dan hampir tak pernah tersenyum. Sebuah lagu dari Vasco Rossi,“Siamo Noi” mengiringi Jenazah Marco, ini juga merupakan hal yang tak biasa, istimewa saya menyebutnya, mengingat lagu ini adalah sebuah lagu Rock. Vasco Rossi merupakan musisi Rock kesukaan Marco.
Pada saat itu, ada sebuah moment dimana orang - orang dekat Marco dapat ungkapkan sepenggal kata tentang Marco menggunakan pengeras suara, kekasih dari Marco, Kate, segera mengambil kesempatan itu..kurang lebih Ia berkata. ” Marco seorang yang sempurna dan seorang yang sempurna tidak hidup dengan kita yang masih akan berpulang (mati)”. Marco bertemu Kate di sebuah tratorria (semacam restaurant), Kate merupakan seorang gadis sederhana, dari keluarga kelas menengah, yang bekerja di trattoria. Menurut saya Marco benar -benar memiliki kebaikan dan ketulusan dalam dirinya, sehingga dalam melihat seorang wanita pun Ia lebih melihat kepada kepribadiannya.
Dokter keluarga dari keluarga Simoncelli, Costa, juga mengutarakan sepatah kata tentang Marco, di hadapan jenazah-nya, di depan masyarakat yang mengelilingi: ” Mari kita rayakan kemenangan atas berpulangnya, Marco”. Masyarakatpun menyambut dengan tepuk tangan. Ya…kepergian Marco memang meninggalkan duka, namun itu Ia sebut sebagai Vittoria (victory), sebagaimana Marco adalah seorang Champion.
Pada sekitar pukul 5 sore, Jenazah Marco Simoncelli ditempatkan di dalam sebuah Mobil Mercedez dan mulai diberangkatkan ke cemetary…tempat peristirahatan terakhirnya…Air mata sayapun kembali menetes kala itu…terfikir…I can’t see you anymore..it’s over…Namun kemudian saya memilih untuk mendoakan Marco, mengucapkan selamat tinggal tuk terakhir kalinya…Riposa in pace, Marco, Rest in peace Marco.
27 October, 2011A tribute to Marco
Masyarakat datang menunjukkan kasih sayangnya pada Marco
Masyarakat dan teman-temannya ..ada tuk Marco
Motor Marco menuju kedalam Gereja
Salah seorang dari masyarakat membawa papan penghormatan tuk Marco
Jorge Lorenzo menuju Gereja
Mama dan Papa Marco di depan Jenazah Marco
Prosesi upacara di dalam gereja
Suasana di dalam gereja
Valentino Rossi…ketika memberikan tepuk tangan kepada Marco, di dalam gereja
Papa dan Adik dari Marco berpelukan di depan gereja
Rossella, Mamma dari Marco, memeluk Rossi dari belakang, ketika mereka memberi tepuk tangan terhadap Marco, Sang Mamma mencoba beri support kepada Rossi yang sebelumnya terlihat selalu amat muram..
Marco menuju ke tempat peristirahatan terakhir…Masyarakat berikan doa serta applause panjang
Mobil yang membawa Marco ke tempat peristirahatan-nya, Ci mancherà tanto Marco
Rekam jejak prestasi Simoncelli
1987: Lahir di Cattolica, Italia 20 Januari.
1996: Runner-up di Kejuaraan minimoto Italia.
1999: Juara Kejuaraan minimoto Italia.
2000: Back-to-back di Kejuaraan minimoto Italia dan runner-up di Kejuaraan Eropa minimoto.
2001: Pindah ke kejuaraan 125cc Italia dan memenangkan gelar di tahun rookie.
2002: Memenangi gelar 125cc Eropa.
2003: Masuk di Kejuaraan Dunia 125cc dengan tim Racing Matteoni.
2004: Bergabung dengan tim Rauch Bravo dan memenangkan Grand Prix pertamanya di Jerez hujan-basah.
2005: menyelesaikan 125cc dengan tim Ras Nocable.it
2006: Pindah ke kelas 250cc untuk Gilera.
2008: Juni – Memenangkan balapan pertamanya 250cc di GP Italia di Sirkuit Mugello dalam keadaan kontroversial ketika Hector Barbera menabrak dirinya.
Oktober – Memenangkan Kejuaraan Dunia 250cc setelah musim yang sukses dengan Gilera dengan selesai tempat ketiga di Grand Prix Malaysia di Sepang.
2009: Finalis ketiga di Kejuaraan Dunia 250cc belakang Jepang Hiroshi Aoyama dan Spanyol Barbera.
2010: Moves atas untuk naik di MotoGP musim debutnya bagi Honda. Selesai 16 dari 18 ras perjalanan ke tempat kedelapan di kejuaraan.
2011: Mei – bertabrakan dengan Dani Pedrosa di Sirkuit Le Mans saat GP Perancis.
Juni – Berkarir di GP Catalan menempati posisi ke enam .
23 Oktober – Tewas dalam kecelakaan GP Malaysia di Sepang
Sapaan terakhir Marco......
Your true championship has just started now and you’re gonna step in our heart…THANK YOU Sic..
Ti ho sempre stimato per la tua semplicità, la tua simpatia…Mi ricordo il tuo voce…Sei era un bravo ragazzo..cosi divertente..cosi dolce…Sei sempre un grande campione…sei sempre nel nostro cuore…Ci mancherà tanttisimo…Addio Marco…
Ti ho sempre stimato per la tua semplicità, la tua simpatia…Mi ricordo il tuo voce…Sei era un bravo ragazzo..cosi divertente..cosi dolce…Sei sempre un grande campione…sei sempre nel nostro cuore…Ci mancherà tanttisimo…Addio Marco…
( I always respected you for your simplicity and your personality…I do remember your voice…you were a good boy…you were so funny…so sweet…you are always a great champion…We will miss you so much…Goodbye Marco)