Adalah kata dalam bahasa sanksekerta ; rupya yang berarti perak tempa atau koin perak. Dari kata itu muncul istilah rupee yang di ciptakan di India Utara (Afganistan) oleh Sher Shah Suri selama pemerintahannya periode 1540-1545 (wikipedia). Lantas bagaimana bangsa kita mulai mengenal rupee. Sangat dimungkinkan, hubungan perdagangan internasional antara pedagang Gujarat dan India dengan kerajaan-kerajaan di nusantara telah membawa “ruppe” masuk. Dari sini rupee menjadi popular di masyarakat nusantara.
Pada tahun 1744 VOC menempa uang emas di Batavia yang disebut Dirham jawi atau dukaat. Dirham Jawi kemudian disebut Gouten Javase Dukaat.
Pada tahun 1783, VOC menempa dan mengedarkan mata uang emas yang disebut Gouden Javase Rupij. Gouden berari emas, Javase karena ditempa di Jawa (Batavia). Ini salah satu bukti bahwa istilah rupee telah dikenal oleh masyarakat nusantara pada masa pendudukan VOC. Dari sini nampaknya rupee/rupij mulai dilafalkan menjadi rupia(h).
Pada tahun 1811 Inggris menduduki beberapa daerah di nusantara. Mereka mencetak dan mengedarkan mata uang yang dikenal dengan rupee jawa. Karena bergambar ayam jago, maka sering juga di sebut koin ayam jago.
Pada masa penjajahan Belanda, istilah rupiah mulai dikenal sebagai pengganti istilah Gulden (sebagai satuan uang). RA. Kartini dalam salah satu surat kepada sahabatnya menggunakan istilah rupiah untuk menggantikan gulden ( …. Oost en west telah memesan lagi sejumlah 250 gulden dan kalau kami memesan beberapa ratus rupiah lebih banyak…..).
Tahun 1900-an sampai beberapa saat sebelum masa kemerdekaan tampaknya istilah rupiah sudah begitu populer dan secara luas digunakan sebagai pengganti gulden. Sumpah Pemuda tahun 1928 yang berikrar untuk berbahasa satu Bahasa Indonesia mungkin turut serta mempopulerkan istilah rupiah.
Berikut kami lampirkan pula contoh kwitansi yang dikeluarkan tahun 1900 yang menunjukkan penggunaan istilah rupiah sebagai satuan uang.
Ide
bangsa Jepang untuk membentuk Asia Timur Raya dibuktikan dengan
penaklukan terhadap beberapa Negara di Asia. Tanggal 9 Maret 1942 Hindia
Belanda berhasil di taklukkan. Bangsa Jepang adalah bangsa yang penuh
percaya diri, sehingga telah mempersiapkan mata uang untuk Negara yang
akan ditaklukkan dengan gambar desain yang hampir sama namun berbeda
dalam satuannya. Untuk Malaya dipakai satuan dollar, Burma rupee,
philipina peso, singapura dollar, ocenia poundsterling, dan Indonesia
gulden. Uang ini unik karena selain menggunakan satuan gulden, semua
ditulis dengan bahasa Belanda. Dan seperti mata uang yang dikeluarkan
oleh Belanda terdapat tulisan
“Betaalt Aan Toonder” yang artinya dibayar kepada pembawa atau uang ini
secara nyata dijamin pemerintah.
Pada
tahun 1944, seiring dengan semakin sulitnya posisi Jepang di Indonesia
dan untuk meraih simpati bangsa Indonesia maka dikeluarkan mata uang
menggunakan Bahasa Indonesia. Dan untuk pertama kali, secara resmi kata
rupiah digunakan sebagai satuan mata uang menggantikan gulden.
Namun
tampaknya, penggunaan kata rupiah untuk satuan mata uang telah
dirancang terlebih dulu oleh Belanda. Pemerintah Belanda berharap
memperoleh kontrol kembali atas bekas negara jajahannya. Dimulai dengan pencetakan uang pada bulan Maret 1943 oleh American Bank Note Company dengan tulisan 'Nederlandsch-Indische Gouvernementsgulden dengan teks berbahasa Indonesia dan satuan rupiah. Pada akhir perang dunia II tahun 1945 'Nederlands-Indies Civil
Administratie (NICA) masuk ke Indonesia dengan turut serta membawa mata
uang ini. Oleh sebab itu mata uang ini sering disebut seri NICA.
Ketika uang NICA muncul di Jawa, Sukarno mengeluarkan maklumat tanggal
2 Oktober 1945 yang isinya menyatakan bahwa uang NICA adalah illegal
dan tidak berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pemerintah
Republik Indonesia sendiri pada tanggal 30 Oktober 1946 mengeluarkan
uang republik Indonesia (ORI) dengan menggunakan satuan rupiah. Mulai
dari itu satuan rupiah secara resmi dipakai sebagai satuan uang Reublik
Indonesia.
Kesimpulan :
- Pemerintah Republik Indonesia secara resmi, pertama kali menggunakan rupiah sebagai satuan mata uang tanggal 30 Oktober 1946, bersamaan dengan dikeluarkannya ORI (uang Republik Indonesia). Uang ini tertanggal 17 Oktober 1945, namun baru diedarkan jauh setelahnya yaitu tanggal 30 Oktober 1946.
- Mata uang pertama yang beredar dan menggunakan satuan rupiah adalah seri Dai Nippon Teikoku Sehiu dan Pemerintah Dai Nippon pada tahun 1944. Namun saying tidak tertera dan diketahui tanggal pencetakannya.
- Merujuk pada tanggal cetak, uang NICA adalah uang pertama yang menggunakan istilah rupiah untuk satuan nilai uang (tercetak 2 Maret 1943), namun baru berusaha diedarkan tahun 1945 bersamaan dengan masuknya pasukan NICA ke beberapa daerah di wilayah nusantara.
- Jelas bahwa penggunaan istilah rupiah sebagai pengganti gulden telah secara meluas diterima di wilayah nusantara beberapa saat menjelang kemerdekaan. Jadi bukan tanpa sebab Belanda pada tahun 1943 menggunakan istilah rupiah dan Jepang pada tahun 1944 juga menggunakannya untuk mata uang yang akan diedarkan di Indonesia. Dan pada akhirnya ketika kemerdekaan Indonesia benar-benar datang, tanpa ragu para pendiri Negara menggunakan istilah rupiah untuk satuan mata uang Republik Indonesia.
Dunia
terus berubah dan semua bisa saja terjadi. Seperti munculnya Euro di
Eropa yang menggeser mata uang beberapa negara anggotanya. Bisa saja
suatu saat akan ada mata uang bersama Asia atau ASEAN yang menggantikan
rupiah. Atau mungkin generasi kedepan akan merubah satuan mata uang
negara kita. Rupiah memang bukan Garuda Pancasila lambang Negara ataupun
Indonesia Raya lagu kebangsaan kita.
0 komentar:
Posting Komentar