Labels

100 Tokoh Dunia (97) Alam (28) Alien (9) Artikel (266) Binatang (18) Catatanku (17) Do"a (7) Download (6) FACEBOOK (8) Fakta (20) Film (23) Foto (91) GaMe (3) Handphone (6) Imsakiyah (17) Indonesiaku (3) Internet (11) Islam (174) Kata2 (5) Kenapa? (9) Kesehatan (24) Kisah (35) Kisah 25 Nabi (22) Komputer (12) Lelucon (33) Minangkabau (21) Misteri (73) Musik (9) Nusantara (1) Olah Raga (17) Pendidikan (2) Photoshop (86) Puisi (14) Renungan (37) Sejarah (109) Teknologi (13) Tips n Trik (16) Tokoh (165) Tour De Singkarak 2011 (7) Tour De Singkarak 2013 (1) TV (7) Unik n Kreatif (286) Video (7) Widget (1)

Keutamaan Shalat Tarawih Malam 1 Sampai Malam 30

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza

ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAamiin ya Rabbal'alamin.

Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as
9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu,dan engkau hamba-Ku.”

Akhirnya,semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan pangkat dan derajat dari Allah sebagai seorang yang bertakwa.

Sumber Hadist dari Kitab Duratun Nasihin, Bab Keistimewaan Bulan Ramadhan.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku,untukmu,untuk kita semua.Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...

Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati, maknai, lalu tunaikanlah

Hak cipta adalah milik Allah Azza Wa Jalla semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan Allah

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm salam warahmatùllahí wabarakatùh

Serba-serbi Sahur


1. Hikmahnya
Allah mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkannya kepada orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Qs. al-Baqarah: 183).
Waktu dan hukumnya pun sesuai dengan apa yang diwajibkan pada Ahlul Kitab, yakni tidak boleh makan dan minum dan menikah (jima’) setelah tidur. Yaitu jika salah seorang dari mereka tidur, tidak boleh makan hingga malam selanjutnya, demikian pula diwajibkan atas kaum muslimin sebagaimana telah kami terangkan di muka (lihat –sebagai tambahan- tafsir-tafsir berikut: Zadul Masir (1/184) oleh Ibnul Jauzi, Tafsir Qur’anul ‘Adhim (1/213-214) oleh Ibnul Katsir, Ad-Durul Mantsur (1/120-121) karya Imam Suyuthi) karena dihapus hukum tersebut. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh makan sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul kitab.
Dari Amr bin bin ‘Ash radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.”(HR. Muslim: 1096).

2. Keutamaannya
a. Makan sahur adalah barakah
Dari Salman radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Berkah itu ada pada tiga perkara: al-Jama’ah, ats-Tsarid dan makan sahur.” (HR. Thabrani, Abu Nu’aim dari Salman al-Farisi, sanadnya hasan).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menjadikan berkah pada makan sahur dan takaran.” (HR. As-Syirazy, hadits hasan).
Dari Abdullah bin al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Aku masuk menemui Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda,
“Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.”(HR. an-Nasa’i dan Ahmad, sanadnya shahih).
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk berpuasa karena merasa ringan orang yang puasa. Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits al-Irbadh bin Sariyah dan Abu Darda’ radhiallahu ‘anhuma,
“Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban. Hadits shahih).
b. Allah dan malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur.
Mungkin barakah sahur yang terbesar adalah (karena) Allah Subhanahu wa Ta'ala akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah agar memaafkan mereka, agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sahur itu makanan yang berkah, janganlah kalian meninggalkan walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur.”
Oleh sebab itu, seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang muslim yang paling afdhal adalah kurma.
Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Daud, Ibnu hibban dan Baihaqi. Sanadnya shahih).
Barangsiapa yang tidak menemukan kurma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk bersahur walau hanya dengan meneguk satu teguk air, karena keutamaan yang disebutkan tadi dan karena sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air.”

3. Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit untuk shalat Subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat al-Quran.
Anas radhiallahu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu,
“Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat.” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca al-Quran.” (HR. Bukhari).
Ketahuilah wahai hamba Allah –mudah-mudahan Allah membimbingmu–, kalian diperbolehkan makan, minum dan jima’ selama (dalam keadaan) ragu fajar telah terbit atau belum, dan Allah serta rasul-Nya telah menerangkan batasan-batasannya, maka carilah kejelasan, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala memaafkan kesalahan, kelupaan serta membolehkan makan, minum dan jima’ selama belum ada kejelasan, sedangkan orang yang masih ragu (berarti) belum mendapat penjelasan. Sesungguhnya, kejelasan adalah keyakinan yang tidak ada keraguan padanya, maka perhatikanlah.

4. Hukumnya
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya –dengan perintah yang sangat ditekankan–. Beliau bersabda,
“Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad).
Dan beliau bersabda,
“Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur ada berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian beliau menjelaskan tingginya nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda,
“Pembeda antara puasa kami dan ahlul kitab adalah makan sahur.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meninggalkannya, beliau bersabda,
“Sahur adalah makanan yang berkah, janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya memberi shalawat kepada orang yang sahur.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sahurlah kalian walaupun dengan seteguk air.” (HR. Abu Ya’la, hadits hasan).
Saya katakan: Kami berpendapat perintah Nabi ini sangat ditekankan anjurannya, hal ini terlihat dari tiga sisi:
Perintahnya.
Sahur adalah syiarnya puasa seorang muslim, dan pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab.
Larangan meninggalkan sahur.
Inilah qarinah yang kuat dan dalil yang jelas.
Walaupun demikian, al-Hafidz Ibnu Hajar menukilkan dalam kitabnya Fathul Bari (4/139): ijma’ atas sunnahnya. Wallahu a’lam.
Sumber: Sifat Puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, Penerbit al-Mubarok

Kumpulan Ceramah Ramadhan Dari Kajian Net




Nasehat Menyambut Ramadhan
1.Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah.
2.Kajian Menjelang Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA.
3.Bekal Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA.
4.Menyambut Bulan Penuh Berkah oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA.
5.Bagaimana Menyambut Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Lc.
6.Marhaban Yaa Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
7.Renungan Awal Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Shaleh Hadrami.
8.Muqaddimah Ramadhan 1 & 2 oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc.
9.Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ustadz Abdullah Roy, MA.

Penentuan Waktu Puasa Ramadhan dan Hari Raya
1.Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Dr. Muhammad Arifin Badri, MA.
2.Kewajiban Ketaatan Kepada Pemerintah dalam Penetapan Hilal oleh Ustadz Badrusalam, Lc. dan Ustadz Firanda Andirja, MA.
3.Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal) oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc.
4.Menyikapi Perbedaan Idul Adha oleh Ustadz Zainal Abidin, Lc.
5.Haruskah Ta'at Pemerintah dalam Penentuan Waktu Ramadhan dan Lebaran oleh Ustadz Zainal Abidin, Lc.

Fiqih Puasa Ramadhan
1.Puasa Bersama Nabi oleh Ustadz Maududi Abdullah.
2.Berpuasa di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
3.Risalah Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc.
4.Bekal Ibadah Menuju Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, Lc.
5.Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc.
6.Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Yazid Jawas.
7.Hukum & Keutamaan Romadhan oleh Ustadz Abu Haidar.
8.Penyimpangan di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Badrusalam, Lc.
9.Sunnah-sunnah Nabi di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Dr. Aspri Rahmat.
10.Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ustadz Firanda, MA.
11.Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan.
12.Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ustadz Abdullah Roy, MA.
13.Fatwa Fatwa Ramadhan oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
14.Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ustadz Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy.
15.Majalis Syahri Ramadhan oleh Ustadz Aris Munandar, MA.
16.Seputar Puasa Ramadhan oleh Ustadz Abduh Tuasikal.
17.Pembatal-Pembatal Puasa, Mengqadha Puasa, Puasa Sunnah, I'tikaf oleh Ustadz Zulkarnain.

Hadits-Hadits Seputar Puasa Ramadhan
1.Koleksi Hadits Seputar Puasa Ramadhan oleh Tim Radio Hang Batam
2.Syarah Hadits-Hadits yg Berkaitan dengan Bulan Ramadhan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
3.Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy.
4.Syarah Beberapa Hadits Tentang Puasa oleh Ustadz Mizan Qudsiah, Lc.

Nasehat Ramadhan
1.Kiat Agar Ramadhan Menjadi Indah oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA.
2.Bedah Buku "Bersemilah Ramadhan" oleh Ustadz Jazuli.
3.Ramadhan, Sarana Mensucikan Hati dan Menjaga Lisan oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
4.Keutamaan Bulan Ramadhan Dan Lailatul Qadar oleh Ustadz Mizan Qudsiah, Lc.
5.Renungan Ramadhan (Khutbah Jum’at) oleh Ustadz Abdullah Shaleh Hadrami.
6.Bekal Meraih Berkah Ramadhan oleh Ustadz Abduh Tuasikal
7.Pesan Ramadhan oleh Ustadz Dr. Ali Musri

Fiqih Sholat Tarawih (Qiyam Ramadhan)
1.Hukum Seputar Qiyam Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA.
2.Hukum Dan Tata Cara Qiyamu Ramadhan oleh Ustadz Mizan Qudsiah, Lc.
3.Shalat Tarawih (shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud) Ustadz. Zainal Abidin Syamsuddin, Lc.
4.Menghidupkan Malam Bulan Ramadhan Dengan Sholat Tarawih oleh Ustadz Abduh Tuasikal.
5.Ramadhan dan Qiyamullail oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc.
6.Hukum Seputar Sholat Tarawih oleh Ustadz Aris Sugiyantoro.

Lailatul Qadar dan I'tikaf Ramadhan
1.I’tikaf di bulan Ramadhan oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc.
2.Seputar Lailatul Qadar & I'tikaf oleh Ustadz Abdullah Hadrami.
3.Keutamaan Bulan Ramadhan Dan Lailatul Qadar oleh Ustadz Mizan, Lc.
4.Tentang Tarawih dan Malam Lailatul Qadar oleh Ustadz Abdussalam.
5.Meraih Keutamaan Malam Lailatul Qadr oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, MA.

Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan dan Do'a-Do'a yang Disunnahkan
1.Ramadhan Syahrul Qur'an oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
2.Bersama Al-Quran di Bulan Ramadhan oleh Ustadz Abul Afnan Ayman Kamel Darojat.
3.Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, MA.
4.Al Qur'an dan Ramadhan oleh Ustadz Dr. Ali Musri

Fiqih Zakat Fitrah
1.Zakat Fitri oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, MA.
2.Bagaimanakah Tata Cara Zakat Fitri yang Sesuai Sunnah oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah.
3.Zakat Fitrah oleh Ustadz Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy.
4.Fiqih Zakat Fitrah dan Iedul Fitri oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.

Fiqih Zakat Harta
1.Kemuliaan Syariat Zakat oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA.
2.Sejarah Zakat oleh Ustadz Abdullah Hadrami.
3.Kitab Zakat oleh Ustadz Maududi Abdullah.
4.Panduan Praktis Zakat oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
5.Kitab Zakat oleh Ustadz Dzulkarnain.
6.Penjelasan Tentang Zakat oleh Ustadz Maududi Abdullah.
7.Urgensi Zakat, Hukum, Hikmah, Faedah dan Ancaman oleh Ustadz Abdullah Hadrami
8.Panduan Praktis Menghitung Zakat oleh Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin, Lc.
9.Golongan yg Berhak Menerima Zakat oleh Ustadz Abdullah Shaleh Hadrami.
10.Harta yg Wajib di Zakati oleh Abdullah Shaleh Hadrami.

Fiqih Iedul Fitri & Idul Adha
1.Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam oleh Ust. Anas Burhanuddin, MA.
2.Fiqih Iedul Fitri oleh Syaikh Prof DR Abdur Rozzaq Al Badr.
3.Fiqh Idul Fitri oleh Ustadz Badrusalam.
4.Hikmah Penetapan Idul Fitri dan Idul Adha oleh Dr. Ustadz Arifin Badri, MA.

Nasehat Pasca Ramadhan
1.Nasihat bagi Muslim Setelah Romadhon oleh Ustadz Badrussalam, Lc.
2.Renungan Ba'da Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Hadrami.
3.Ada Apa Setelah Ramadhan oleh Ustadz Abdullah Hadrami.

Tanya Jawab
1.Apakah Derajat Hadits yg Membagi Bulan Ramadhan Menjadi 3 Bagian
2.Bolehkah Mengkhususkan Ziarah Kubur Saat Ramadhan
3.Mengapa Pada Bulan Ramadhan Tetap Ada Maksiat Meskipun Setan Sudah Dibelenggu
4.Apakah Syaitan Dibelenggu Secara Fisik Saat Ramadhan
5.Bagaimana Menyikapi Perbedaan Penentuan Satu Ramadhan dan Satu Syawal
6.Apa Benar Orang yang Belum Melunasi Hutang Puasa maka Puasa Berikutnya Tidak Diterima
7.Apa Hukum Memundurkan Buka Puasa dan Menyegerakan Sahur untuk Berjaga-Jaga
8.Apakah Ada Dalilnya Qunut Witir 15 hari Terakhir Ramadhan
9.Apakah Ibu yang Hamil dan Menyusui Wajib Qodho' Puasa atau Cukup Membayar Fidyah
10.Bagaimana Caranya Semangat Membaca Al-Quran Selama Ramadhan
11.Bagaimana Cara Qunut Witir Secara Berjamaah
12.Bagaimana Dengan Tradisi - Tradisi Sebelum dan Selama Ramadhan
13.Bagaimana Menjaga Diri Selama Ramadhan dari Perbuatan Ghibah
14.Bagaimana Semangat Ibadah Selama Ramadhan dapat Dipertahankan Diluar Ramadhan
15.Bolehkah Jima' dengan Istri Setelah Sahur
16.Bolehkah Sholat Tarawih Berjamaah
17.Hukum Merutinkan Ceramah (Kultum) Antara Sholat Tarawih dan Witir
18.Punya Penyakit Maag Kronis, Apakah Cukup Membayar Fidyah
19.Shahihkah Hadist yang Membagi Bulan Ramadhan Dibagi Menjadi Tiga Bagian
20.Bagaimana Asal Muasal Halal Bihalal
21.Bolehkah Merutinkan Sholat Lail Rutin Setelah Sholat Isya' dan Ceramah
22.Bolehkah Sholat Tahajud Setelah Sholat Tarawih
23.Ibadah Apa Saja yang Boleh Dilakukan Saat I'tikaf
24.Samakah Sholat Qiamullail dengan Tarawih

Kumpulan Artikel Seputar Puasa Ramadhan dan Idul Fitri


Artikel Seputar Puasa di Bulan Ramadhan :

Selamat Datang Ramadhan 1433 H

Ramadhan 1433 H segera akan datang, Insya' Allah pada pertengahan bulan Juli 2012 kita akan mulai menjalani ibadah puasa.
Alangkah baiknya sekiranya dari sekarang kita mempersiapkan diri dengan banyak mencari ilmu yang berkaitan dengan ibadah Puasa. Blog ini dimaksudkan untuk memudahkan anda memahaminya sesuai yang dituntunkan oleh Rasulullah shallallahhu'alaihi wassalam.

Semoga  Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.

Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah Ta'ala. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.

Bagaimana menyambut bulan Ramadhan?
1. Berdoa agar Allah Ta'ala. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir.
2. Pujilah Allah Ta'ala. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.”(HR. Ahmad).
4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.
6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah Ta'ala. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta'ala di bulan Ramadhan.
8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Semoga Allah Ta'ala memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam.
Murottal Q.S_Al-Baqarah Ayat 183 - 186

Download Kumpulan Kajian Puasa Bulan Ramadhan


Berikut ini kami hadirkan Kajian Puasa Ramadhan yang bisa anda download (dari Ilmoe.com) sebagai bekal puasa Ramadhan 1433 H yang sebentar lagi akan tiba. Semoga bermanfaat !


Pembahasan Fikih Puasa dari Kitab Puasa Shahih Bukhari oleh Al Ustadz Dzulqarnain:

05 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 14.6MB, Zip, 29th May 2009

06 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 9.2MB, Zip, 29th May 2009

07 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 10.7MB, Zip, 29th May 2009

10 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 13.9MB, Zip, 29th May 2009

11 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 8MB, Zip, 29th May 2009

12 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 8.7MB, Zip, 29th May 2009

13 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 3.8MB, Zip, 29th May 2009

14 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 10.1MB, Zip, 29th May 2009

15 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 15.9MB, Zip, 30th May 2009

16 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 7.5MB, Zip, 30th May 2009

17 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 8.9MB, Zip, 30th May 2009

18 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 2.6MB, Zip, 30th May 2009

19 Fiqh Puasa Shohih Bukhori.zip, 8.9MB, Zip, 30th May 2009



Pengantar Ringkas Fikih Ramadhan oleh Al Ustadz Muhammad Na’im Lc

Pengantar Ringkas Fiqh Ramadhan Al Ustadz Muhammad Naim Lc_1.mp3, 11.7MB, Mp3, 30th August 2009
Pengantar Ringkas Fiqh Ramadhan Al Ustadz Muhammad Naim Lc_2.mp3, 7.5MB, Mp3, 30th August 2009



Pembahasan Kitab Munakholah Nunniyah karya Syaikh Muroodi Sukry oleh Al Ustadz Abu Muawiyah Askary Al Bugisi

07._Bab_Zakaatul_Fitri Al Ustadz Asykari.zip (2.8MB, 14th January 2010)
08._Hukum_Zakat_Fitr_dengan_uang, waktu_pengeluaran_zakat_fitri (2MB, 14th January 2010)
09. Kitab Ash Shiyam Puasa Al Ustadz Asykari.zip, 2MB, Zip, 14th January 2010


Bedah Buku Panduan Puasa Ramadhan dan Indahnya Shalat Malam plus Tanya Jawab dan ebook gratis oleh Al Ustadz Dzulqarnain

1.-Bedah-Buku-Keajaiban-Lailatul-Qadr—Ustadz-Dzulqarnain—www.an-nashihah.net.mp3(13.3MB, 29th August 2010)
2.-_Tanya-Jawab_-Bedah-Buku-Keajaiban-Lailatul-Qadr—Ustadz-Dzulqarnain—www.an-nashihah.net.mp3 (2.8MB, 29th August 2010)



Pembahasan Kitab Durarul Bahiyah Dauroh Fiqh Nasional Makassar I oleh Al Ustadz Dzulqarnain

18. Puasa, Pembatal-Pembatal Puasa, Mengqadha Puasa, Puasa Sunnah, I’tikaf – www.an-nashihah.net.mp3, 12.9MB, Mp3, 4th April 2010


Kajian Seputar Haidh dan Puasa bersama Al Ustadz Ibnu Yunus Makassar

Fiqh-Haid-dan-Nifas-11.-Hukum2-Haid—Hukum-Berpuasa.mp3 (4.4MB, 24th June 2011)
lebih lengkapnya di Fiqih-Haid-dan-Nifas (Lebih dari 50 MB, 27th June 2011)


Kajian Seputar Puasa bersama Asatidz Jakarta dan sekitarnya

Fiqh Ramadhan Utk Muslimah Ustadz Ali Basuki.mp3, 3.6MB, Mp3, 5th May 2010
Fiqh Ramadhan Utk Muslimah Tanya Jawab Ustadz Ali Basuki.mp3, 1.7MB, Mp3, 5th May 2010


Ebook atau Buletin Seputar Puasa Ramadhan, Shalat Tarawih, Puasa Syawal

Alhamdulillah sekarang sudah menginjak Bulan Sya’ban, yang artinya sebentar lagi Bulan Ramadhan sudah datang. Dan kali ini kita akan menyambut Bulan Ramadhan 1433 H. Sudahkah teman-teman mempersiapkan diri? Kali ini saya ingin berbagi seputar tips dan cara agar kita tetap produktif menghadap ramadhan, terlebih bagi teman-teman mahasiswa yang notabene mempunyai karakter dinamis dan inovatif. Saat Ramadhan, tetap jaga produktivitas kita walaupun sedang berpuasa.

Productive Ramadhan Tips
  1. Luruskan niat dan ikhlas dalam menyambut Bulan Ramadhan. Perbanyak doa agar Bulan Ramadhan yang kita lalui dapat kita lakukan dengan optimal
  2. Rencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada malam sebelumnya. Buat prioritas kegiatan yang akan kita lakukan pada hari berikutnya, dan jangan lupa tulis pada buku agenda harian.
  3. Awali hari dengan bangun pagi setidaknya 1 jam sebelum Fajar tiba. Lanjutkan makan sahur dengan menu dan gizi seimbang.
  4. Segera kerjakan kegiatan yang sudah direncanakan semalam. Waktu yang paling baik adalah pada setelah Fajar tiba, karena pada waktu itulah tubuh kita masih fresh. Usahakan kegiatan yang sudah direncanakan dapat mencapai tujuan dan target yang sudah dicanangkan
  5. Sempatkanlah untuk tidur siang selama beberapa saat, paling tidak 20 menit lamanya. Lakukan pada saat sebelum Duhur atau sesudah Duhur.
  6. Pasang target amal yaumi kita, terutama dalam hal solat wajib maupun solat sunah. Canangkan target realistis, contohnya solat berjamaah 4 kali sehari, solat sunah 4 kali sehari.
  7. Alokasikan waktu paling tidak 1 jam sehari untuk tilawan Al-Qur’an
  8. Yang paling penting, tingkatkan dakwah kita. Minimal pada lingkungan sekitar terdekat kita. Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, kapan saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja.
  9. Berbuka puasalah dengan makanan manis, susu, biji-bijian (kurma) ataupun sekedar air putih. Segera laksanakan Sholat Maghrib, kemudian kembali lanjutkan berbuka dengan makanan berat.
  10. Tingkatkan amal sodaqoh kita. Bisa dilakukan dengan berbagai cara : beramal di masjid, panti asuhan, ataupun dengan cara yang lain. Selain itu, libatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti terlibat dalam organisasi, ikut serta dalam kegiatan sosial, pembagian takjil, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Ayo buktikan bahwa kita bisa meningkatkan produktivitas kita di Bulan Ramadhan kali ini..