Labels

100 Tokoh Dunia (97) Alam (28) Alien (9) Artikel (266) Binatang (18) Catatanku (17) Do"a (7) Download (6) FACEBOOK (8) Fakta (20) Film (23) Foto (91) GaMe (3) Handphone (6) Imsakiyah (17) Indonesiaku (3) Internet (11) Islam (174) Kata2 (5) Kenapa? (9) Kesehatan (24) Kisah (35) Kisah 25 Nabi (22) Komputer (12) Lelucon (33) Minangkabau (21) Misteri (73) Musik (9) Nusantara (1) Olah Raga (17) Pendidikan (2) Photoshop (86) Puisi (14) Renungan (37) Sejarah (109) Teknologi (13) Tips n Trik (16) Tokoh (165) Tour De Singkarak 2011 (7) Tour De Singkarak 2013 (1) TV (7) Unik n Kreatif (286) Video (7) Widget (1)
Home » , , » RIWAYAT OSAMA BIN LADEN

RIWAYAT OSAMA BIN LADEN




Usamah lahir tahun 1377 H atau 1955 M, di Jazirah Arab, di Rayadh, kampung Al-Malz. Ayah Usamah adalah Muhammad bin ‘Iwadh bin Ladin, dari Hadramaut. Sekolahnya mulai Dasar hingga Perguruan Tinggi di Jeddah. Diperguruan tinggi ia mengambil Administrasi umum. Lingkungan rumah tangga Usamah sangat religius. Usamah banyak mengenal tokoh Islam Dunia dari ayahnya yang setiap musim haji tiba banyak menjamu tokoh-tokoh Islam terkenal Dunia. Ada 2 tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Usamah, yaitu Ustadz Muhammad Qutb dan Syaikh ‘Abdullah ‘Azzam. Usamah menikah pertama kali saat berusia 17 tahun.



Berikut kisah Usamah tentang dirinya

Saya Usamah bin Muhammad bin ‘Iwadh bin Ladin, yang oleh Allah telah dianugerahi kenikmatan dengan dilahirkan oleh dua orang tua Muslim di Jazirah Arab, di Rayadh, kampung Al-Malz, pada tahun 1377 H. kemudian Allah menganugerahiku kenikmatan pergi ke Madinah Munawarah ketika berusia enam bulan. Disisa umurku saya hidup di Hijaz, diantara Mekkah, Jeddah dan Medinah. Ayahku Syaikh Muhammad bin ‘Iwadh bin Ladin kelahiran Hadramaut, sebagaimana diketahui Ia merantau untuk bekerja di Hijaz, sejak lama sekali, lebih dari tujuh puluh tahun yang lalu. Kemudian Allah membukakan pintu kemuliaan baginya, yang tidak pernah dikaruniakan kepada para kontraktor lain, dengan membangun Masjidil Haram, yang didalamnya ada bangunan Ka’bah mulia. Pada saat yang sama, dengan karunia Allah kepadanya, ia melaksanakan pembangunan Masjid Nabawi, semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad saw. Ketika beliau mengetahui bahwa pemerintah Yordania telah membuka tender untuk merenovasi Masjid Kubah Ash-Shakhrah, Ia mengumpulkan dan meminta para insinyur untuk mengajukan anggaran biaya saja, tanpa keuntungan, serta berkata : “ insya Allah kami menjamin laba proyek ini !! cantumkan biaya tanpa laba ! setelah semua membuat anggaran biaya, mereka dikejutkan bahwa beliau merendahkan harga dari biaya beban, sehingga menanggung biaya dalam rangka berkhidmat untuk membangun masjid-masjid Allah dan masjid ini. Maka proyek tersebut diserahkan kepadanya. Atas karunia Allah kepadanya, terkadang sehari beliau shalat di ketiga masjid, semoga Allah merahmatinya.


Tidak diragukan bahwa beliau merupakan salah satu perintis infrastruktur di Kerajaan Arab Saudi. Sesudah itu saya sekolah di Hijaz dan belajar ilmu ekonomi di Universitas Jeddah, atau dikenal dengan sebutan Universitas King Abdul Aziz. Saat masih muda saya bekerja dijalan-jalan, diperusahaan ayah- semoga Allah merahmatinya- sekalipun saya tahu bahwa ayah saya sudah wafat ketika saya berusia sekitar sepuluh tahun.



USAMAH MEMULAI JIHAD.


Hubungan Usamah dengan Afganistan terjalin pada awal invasi Rusia ke Afganistan. Ia dikejutkan berita tentang pendudukan dan pengusiran sebuah Negara Muslim oleh orang-orang atheis komunis.


Dr, Syaikh ‘Abullah ‘Azzam yang dijumpai Usamah menanamkan kecintaan jihad pada dirinya. Sejak awal Usamah ingin melihat sendiri keadaan di Afghanistan maka ia bergabung dengan Jama’ah Islamiyah, dimana dalam perjalanannya ke Pakistan dari Karachi hingga Peshawar Usamah ditemani jama’ah.


Di Peshawar Usamah menjumpai beberapa komandan Mujahidin diantaranya Sayyaf dan Rabanni, yang namanya tidak asing baginya karena sebagian dari mereka pernah hadir dalam perjamuan ayahnya di musim haji. Perjalanan awal Usamah ini memakan waktu satu bulan, semula ia ingin menyembunyikan perjalanan ini karena ia belum mengetahui pandangan negara, sebelum ia mengambil keputusan menyangkut persoalan ini.


Sekembalinya ke Arab Saudi ia menceritakan dan berdialog dengan saudara-saudara, kerabat dan kawan sekampusnya tentang apa yang disaksikannya. Ia berhasil melakukan kampanye untuk menjalin kontak sosial demi kepentingan Mujahidin. Hasil kampanye itu terwujud berupa sumbangan-sumbangan dana dan barang-barang sejumlah besar untuk Mujahidin. Usamah kemudian membawa sumbangan ke Afghanistan didampingi sejumlah orang Pakistan dan Afghanistan yang bekerja di Perusahaan Bin Ladin dan ia tinggal di Afghanistan selama sebulan. Kemudian ia berkali-kali melakukan perjalanan bersama sejumlah orang dari berbagai bangsa, dan hanya berkunjung di kamp-kamp tanpa masuk ke wilayah Afganistan.


Pada tahun 1982 ia memutuskan untuk menyeberangi perbatasan dan masuk ke Afghanistan untuk berpartisipasi dalam jihad. Disana ia melihat medan pegunungan yang sulit, maka ia memutuskan untuk memanfaatkan pengalamannya di bidang konstruksi bangunan. Iapun membawa sejumlah besar kendaraan angkut, traktor dan penggali untuk membantu para Mujahidin untuk meratakan gunung, membelah jalan dan membangun beberapa kamp.


Kunjungan Usamah ke Afghanistan berlangsung berkali-kali sambil membawa senjata dan peralatan tempur, kadang-kadang ia terlibat langsung dalam pertempuran, tetapi tidak teratur. Sebagian penduduk Jazirah terpengaruh oleh kunjungan-kunjungan Usamah dan mulai berbondong-bondong datang ke Afghanistan .

Tahun 1984, muncul prototype pertama bagi sebuah aktivitas para perintis jihad dari kalangan orang-orang Arab di Afganistan, yaitu Baitul Anshar di Peshawar. Baitul Anshar dibangun sebagai terminal persinggahan pertama atau penyambutan sementara bagi orang-orang yang datang berjihad, sebelum mereka melakukan latihan, kemudian ikut berpartisipasi dalam jihad. Sekalipun baitul Anshar sudah dibangun, tetapi Usamah belum memiliki perangkat khusus atau infrastruktur semacam kamp-kamp, gudang-gudang, suplai dan komunikasi, ia juga tidak mempunyai front khusus. Ia hanya mengirim para pemuda kepada sabagian faksi Mujahidin yang berperang, seperti Hikmatyar, Sayyaf atau Rabbani.

Pembangunan Baitul Anshar bersama dengan pembangunan Maktabul Khidmat ( Kantor Pelayanan Mujahidin ) di Peshawar yang diprakarsai oleh Syaikh Abdullah Azzam. Pembangunan biro ini membentuk sinergi dengan Baitul Anshar dimana biro ini menjalankan peran informasi, penghimpunan dana bantuan, dan memotovasi umat Islam, khususnya kalangan Arab untuk berjihad dengan jiwa dan harta, sedangkan Baitul Anshar menjalankan fungsi praktis dalam menyambut dan mengarahkan orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam jihad atau ingin menyaksikan kondisi Afghanistan. Selama masa itulah terjalin hubungan yang erat antara Syaikh Abdullah Azzam dengan Usamah, akan tetapi kedua tokoh ini memandang tidak perlu keduanya menggabungkan aktivitas, tetapi sebaiknya masing-masing memiliki orientasi sendiri-sendiri seraya tetap menjalin koordinasi yang baik.

Pada tahun 1986, ia memutuskan untuk memperluas pengorganisasian aktivitas jihad dimana perlu memiliki kamp-kamp dan pangkalan-pangkalan suplai. Usamah pun membangun enam kamp dan dengan pengalamannya dibidang konstruksi, ia juga memindahkan kamp-kamp itu beberapa kali, mengikuti situasi perang. Setelah berpengalaman menangani kamp-kamp itu dan berhasil merekrut Mujahidin Arab, sejak mereka sampai, hingga berlatih dan ikut serta dalam berbagai pertempuran, ide partisipasi dalam jihad mulai memiliki daya tarik kuat, karena para pemuda saling memberitahukan bahwa ide ini cukup sederhana dan partisipasi dalam jihad bukanlah sesuatu yang menyeramkan, maka ia menyambut, melatih dan memimpin semua Mujahidin yang berasal dari Arab.

Para Mujahidin Arab ini pada mulanya hanya terlibat dalam beberapa baku tembak ringan dan pertempuran terbatas, selanjutnya mereka juga masuk kedalam kancah pertempuran-pertempuran besar, yang terkenal diantaranya pertempuran Jaji di akhir tahun itu, dimana Mujahidin Arab dalam pertempuran itu berhasil mengalahkan satuan-satuan elit Rusia yang paling terlatih dan memiliki persenjataan paling lengkap. Dalam pertempuran itu beberapa perwira tinggi dalam komando militer Rusia tewas.

Sejak tahun 1986 hingga 1989, Mujahidin Arab terlibat dalam lima pertempuran besar dengan Rusia dan ratusan kontak senjata dan baku tembak ringan. Masa-masa tersebut termasuk masa yang paling indah bagi Mujahidin, karena tersedianya banyak waktu untuk melaksanakan jihad, tanpa hambatan. Selama masa tersebut, Usama tidak kembali ke Kerajaan Saudi, kecuali sebentar dan menghaabiskan sebagian besar waktunya selama setahun di Afghanistan , baik dalam jihad, latihan atau mengontrol kegiatan para Mujahidin. Meski demikian Allah memberkati perusahaannya, sekalipun dia berada jauh dari perusahaannya dan sibuk dengan kegiatannya.



Al-QA’IDAH


Pada tahun 1988, Usamah melihat gerakan para Mujahidin Arab sejak datang, pergi dan bergabung ke dalam front termasuk banyaknya yang terluka dan gugur sebagai syahid semakin meningkat, sementara ia tidak mempunyai dokumentasi tentang gerakan ini, meski hal itu sangat penting dan itu merupakan bagian dari ABCD dalam organisasi militer. Kurangnya data ini sering menyulitkan Usamah saat berhadapan dengan keluarga-keluarga yang bertanya nasib anggota keluarganya yang bergabung dengan Usamah, dimana Usamah merasa bahwa kekurangan informasi ini merupakan hal yang memalukan, disamping itu merupakan kesalahan administrasi yang prinsipil. Dari sini Usamah memutuskan untuk menertibkan daftar Mujahidin Arab.

Ide tentang data ini semakin meluas, sehingga mencakup perincian-perincian yang sempurna, kemudian meliputi data setiap orang yang sampai di Afghanistan . Data ini ditertibkan sehingga mencakup tanggal kedatangannya di Baitul Anshar, kemudian data terperinci tentang tergabungnya di kamp-kamp latihan, kemudian ikut sertanya di front. Data ini menjadi semacam administrasi tersendiri, maka perlu dinamai sendiri agar mudah dikenal oleh kalangan internal. Usamah pun sepakat dengan pembantunya untuk menamainya Sijil Al-Qa’idah ( data utama atau data base ) yang meliputi elemen-elemen pembentuk Baitul Anshar, kamp-kamp latihan dan front.

Jadi inilah sebenarnya yang disebut Al-Qa’idah. Jadi Al-Qa’idah bukanlah hantu yang menakutkan, sebagaimana dilukiskan oleh Amerika, mirip seperti dalam film-film koboi Hollywood . Tentu saja pemakaian istilah Al-Qa’idah terus digunakan oleh sejumlah orang yang memiliki kontak dengan Usamah.Disini akhirnya Amerika dan orang-orang lain yang buta tentang aktivitas jamaah-jamaah jihad memberi cap bahwa ia merupakan nama sebuah organisasi terror.



KEMBALI KE SAUDI.


Tahun 1989, atau setahun setelah penarikan mundur pasukan Soviet dari Afganistan, ia mendapat peringatan dari intelejen Pakistan dan Saudi bahwa dia dan Syaikh ‘Abdullah ‘Azzam menjadi target dalam operasi pembunuhan yang direncanakan oleh intelejen Amarika. Usamah pun kembali ke Saudi. Dua minggu sesudah itu Syaikh ‘Abdullah ‘Azzam yang merupakan Bapak Spiritual Jihad Afghanistan dibunuh .


Pada masa-masa ini, foto-foto Usamah bin Ladin dipublikasikan di berbagai majalah, Koran dan stasiun televise Teluk, khususnya karena ia dianggap sebagai pahlawan yang telah mengorbankan harta, kedudukan, dan kehidupan mewah, kemudian berangkat ke Afganistan untuk berperang dalam rangka membantu bangsa Muslim yang mendapat invasi yang sulit dilukiskan pada masa itu



PERINGATAN TENTANG PERANG KUWAIT


Tindakan-tindakan Usamah pada masa itu mulai menunjukkan bahwa pria ini berperan sebagai penanggung jawab yang memiliki beban persoalan. Banyak penguasa yang tidak suka ketika ia secara terbuka berbicara tentang bahaya rezim Iraq dan menyatakan dalam berbagai ceramah terbuka dan direkam, bahwa Iraq akan menginvasi Kuwait, padahal saat itu rezim Iraq merupakan salah satu sahabat Arab Saudi yang paling kuat.



NASIHAT SECARA RAHASIA KEPADA NEGARA.

Pada saat itu, Departeman Dalam Negeri tidak saja melarangnya bepergian, lebih dari itu juga memperingatkannya untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas terbuka, bisa jadi ia akan ditangkap dan ditahan apabila tidak mematuhi peringatan itu. Sekalipun adanya sikap permusuhan Negara terhadapnya, Usamah berinisiatif untuk menulis sebuah nasihat kepada Negara, yang disampaikan oleh salah seorang saudaranya, kepada Pangeran Ahmad bin ‘Abdul ‘Aziz. Surat tersebut mengandung nasihat-nasihat umum dan khusus. Yang bersifat umum berupa tuntutan untuk melaksanakan reformasi total, sedangkan yang bersifat khusus adalah mengulangi perkiraannya mengenai ambisi-ambisi Saddam Husain di kawasan tersebut dan pentingnya melakukan persiapan. Pangeran Nayef sangat ingin menjumpai Usamah ketika mendengar laporan tentang ceramahnya menyanagkut ambisi-ambisi Saddam Husain.




PASCA PERANG KUWAIT


Begitu mendengar serangan Iraq ke Kuwait melalui berita-berita, Usama berinisiatif menulis surat lain kepada Negara yang menjelaskan pendangannya mengenai cara terbaik guna melindungi Negara dari ancaman Iraq . Dalam surat itu Usamah menyampaikan sejumlah usulan tentang jalan terbaik untuk memobilisasi umat dalam menghadapi ancaman ini dan cara terbaik adalah menghadapinya. Disamping usulan-usulan ini, ia menambahkan penawaran untuk memanggil seluruh Mujahidin Arab yang mendengar suaranya, untuk berpertisipasi dalam aksi bela Negara ini. Ia menyampaikan surat tersebut dengan cara yang sama seperti ketika menyampaikan surat yang pertama. Reaksi Negara adalah berjanji untuk mepertimbang-kan persoalan ini.

Sekalipun ada kekhawatiran tentang sikap pemerintah terhadap persoalan-persoalan agama dan Negara, ia menunggu-nunggu semacam permintaan tolong Negara kepadanya guna membela Negara, akan tetapi ternyata Negara mengeluarkan keputusan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan paling radikal dalam kehidupan Usamah, yaitu diumumkannya undangan kepada militer Amerika.

Dikatakannya bahwa mendengar berita keputusan pemerintah untuk mendatangkan militer Amerika ini, merupakan guncangan paling besar dalam hidupnya, karena dalam penilainnya baru kali inilah sejak diutusnya Nabi, orang-orang kafir menguasai Jazirah Arab dengan kekuatan militer mereka. Yang lebih mengguncangkan lagi adalah kekuatan militer itu masuk bukan melalui pendudukan atau dengan penolakan dari penguasa, akan tetapi mereka justru masuk atas permintaan penguasa itu setelah buru-buru mereka minta pertolongan kepada Amerika. Perasaannya saat itu campur aduk antara remuk dan cemas menyangkut masa depan Jazirah Arab sesudah perkembangan berbahaya ini. Sesudah itu Usamah yakin bahwa berbicara kepada para penguasa dengan surat peringatan dan peringatan adalah cara yang tidak bermanfaat, maka ia harus memikirkan alternatif lain.


USAMA MENGATAKAN TENTANG KEADAAN DIMASA INI :

“ Pada saat Amerika datang ke Negeri Haramain yang mulia ini, para ulama dan penuntut ilmu agama menolak keras apa yang terjadi ini. Pemerintahan Saudi telah melakukan kesalahan paling besar karena memanggil militer Amerika untuk menampakkan kebodohan dirinya “.

Ia berpendapat bahwa sebuah penghianatan telah terjadi. Dikatakannya bahwa rakyat Saudi akan mengingat apa yang dikatakan oleh para ulamanya dan akhirnya akan melihat bahwa Amerika merupakan penyebab utama problem-problem yang dihadapi Saudi.

Usamah pun bergerak dengan dua tujuan :

Pertama untuk mendapatkan fatwa tentang kewajiban setiap Muslim, khususnya penduduk Jazirah Arab untuk melakukan persiapan perang jihad, dan ternyata Syaikh Ibnu Utsaimin benar-benar mengeluarkan fatwa tersebut. Maka Usamah menggunakan fatwa tersebut untuk kembali memotivasi para pemuda agar pergi dan melakukan latihan di Afganistan.

Kedua, berupaya menghimpun sejumlah besar ulama dalam sebuah lembaga hukum yang independent, yang tidak terkait dengan Hai’ah Kibar ‘Ulama, sehingga bisa menjadi rujukan masyarakat, karena dalam pandangannya lembaga ini telah menjadai sekedar alat pemerintah setelah menfatwakan untuk mengundang militer asing.

Karena Usamah tidak mempedulikan peringatan berturut-turut dari pemerintah, maka terjadilah permusuhan terhadapnya, salah satu lahan pertaniannya diserang dan diperiksa serta dirinya semakin dikucilkan. Padahal betapa berat perasaanya, setelah berhasil mengusir Rusia dari Afghanistan , justru sekarang dia mendapati Amerika menduduki Negaranya. Nilai keistimewaan Saudi bukanlah semata nilai loyalitas kebangsaan, tetapi karena Saudi merupan Negeri tempat turunya wahyu, negeri dengan dua tanah suci, dan ia memiliki kesucian yang melebihi seluruh negeri lainnya. Usamah merasakan masa-masa perang “ Badai Gurun “ kemudian ia sampai keyakinan bahwa dirinya tidak mungkin menjadi orang tulus apabila terus tinggal di Kerajaan Saudi. Ia tidak mampu untuk menahan semua kegelisahan hatinya, sehingga ia meninggalkan kerajaan dengan cara yang lebih mirip dengan pelarian.


USAMAH KE PAKISTAN DAN AFGHANISTAN

Usamah bin Ladin kembali ke Pakistan , tetapi kemuliaan jihad telah hilang dalam konflik antar para sekutunya dulu. Pembunuhan terhadap Syaikh ‘Abdullah’Azzam merupakan pintu masuknya fitnah ke Afghanistan . Disana ada kekuatan besar yang sangat menginginkan agar para Mujahidin tetap saling menyembelih. Tindakan pertama yang dilakukan oleh Usamah untuk menghadapi persoalan ini adalah mengeluarkan fatwa kepada para pemuda Araab untuk tidak melibatkan diri dalam perselisihan yang terjadi dan menahan tangan mereka dari penumpahan darah serta menolak untuk memihak kepada salah satu kubu yang bertikai. Selama bermukim di Afghanistan, ia menghadapi sejumlah upaya pembunuhan, akan tetapi usaha-usaha itu gagal, karena anggota keamanan Pakistan yang bersimpati kepadanya menyampaikan informasi kepadanya, sehingga ia bisa bersikap waspada. Ia tinggal di Afghanistan bukan dalam upaya mencari solusi atas konflik antar faksi Mujahidin. Setelah berulang kali upayanya gagal, ia berkesimpulan bahwa jalan untuk mengakhiri konflik tersebut sudah tertutup. Usamah merasa keberadaannya di Afghanistan tidak berguna, apalagi orang-orang yang mengintai dirinya sangat banyak dan mereka terus berupaya melakukan penangkapan atu pembunuhan terhadap dirinya. Setelah mengkaji kondisi disana bersama orang-orang dekatnya, maka ia memutuskan untuk mencari tempat lain, dimana ia bisa memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi Islam diluar Afghanistan .


USAMAH KE SUDAN


Sudan menjadi satu pilihan yang diusulkan kepada Usamah, bukan lantaran menjadi bagi proyek jihad bersenjata yang baru, akan tetapi karena ia banyak mendengar tentang Negara baru ini dimana kaum Islamis memperbincangkan semangat Negara ini dalam membela Islam dan umat Islam serta dalam menerapkan syariat Islam. Usamah menyangka bahwa ia bisa memberikan sesuatu bagi Negara ini melalui kepiawainnya dalam bidang perdagangan dan konstruksi, serta karena hubungannya dengan Kerajaan Saudi dan Teluk, disamping ia percaya Negara ini bisa menjadi tempat perlindungan baru baginya pengganti Afghanistan.


Usamah benar-benar berangkat ke Sudan menggunakan pesawat dengan perjalanan rahasia pada akhir tahun 1991. dalam perjalanannya ia ditemani beberapa sahabatnya, dan beberapa sahabatnya lagi menyusul dengan cara lain.

Pemerintah Sudan memperlakukan Usama dengan baik dan memberinya manfaat. Tetapi pada masa itu, sebenarnya ia tidak membutuhkan dukungan materi apapun, karena ia masih menguasai kekayaannya dan bisa secara wajar mengirimkan sebagian deposito dan fasilitas yang dimilikinya dari Kerajaan Saudi ke Sudan .

Di Sudan Usamah tidak memiliki andil apapun dalam aktivitas kemiliteran, akan tetapi memiliki andil besar dalam proyek-proyek pembangunan jalan, konstruksi, pertanian dan lain-lain, yang paling terkenal diantaranya adalah jalan At-Tahaddi yang menghubungkan Khartoum dengan Bandara Sudan yang berjarak 400 km. hubungan Usamah dengan Kerajaan Saudi saat itu sangat renggang, akan tetapi tidak terputus sama sekali.




TITIK BALIK YANG PENTING.


Banyak orang berpandangan bahwa periode ini merupakan titik balik yang sangat penting dalam sejarah Usamah bin Ladin. Pada periode ini, banyak tekanan yang memaksa Usamah untuk berorientasi pada perjuangan menentang penguasa. Mereka melihat Usamah mulai membangun basis untuk melakukan perjuangan politik, dan menurut para analis ( bukan pernyataan Usamah sendiri ) Usamah memandang dirinya semacam Khomeini bukan Carlos. Ini bisa dilihat dari aktivitas-aktivitasnya, ia banyak menerbitkan pernyataan dan muncul di media massa menyampaikan berbagai himbauan. Seluruh aktivitas politik ini mengajak kepada idenya dan memotivasi untuk bangkit, bahkan juga untuk melakukan revolusi. Ia memanfaatkan media massa , tetapi tidak melakukan aktivitas-aktivitas militer yang dilakukan secara rahasia dan mengharuskannya untuk bersembunyi.

Mereka memandang bahwa tujuan Usamah adalah partisipasi secara aktif dalam membangun ekonomi Sudan dan pembangunan proyek-proyek besar di Negara itu. Adalah tidak masuk akal bahwa orang yang melakukan pembangunan proyek-proyek besar ini sesudah itu berniat untuk melakukan jihad secara militer, karena jika demikian, berarti semua yang dibangunnya akan dihancurkan sendiri.

Sebagai contoh ia membangun Bandara Sudan , dimana pembangunan Bandara itu didanai oleh Pemerintah Saudi melalui kas Saudi, satu hal yang menunjukkan masih adanya kontak Usamah denga Pemerintah Saudi.


Ia juga berinvestasi di bidang palawija di Ubbad Asy-Syam, minyak, dan pembangunan jalan yang merupakan proyek resmi pemerintah Sudan sepanjang 400 km.

Anehnya tiba-tiba Pemerintah Saudi membekukan dananya untuk proyek-proyek yang dikerjakan Usamah di Sudan. Alasan yang dikemukakan adalah keputusan ini sebagai hukuman bagi Sudan menyangkut sikapnya terhadap Iraq . Tapi kemungkinan besar, peristiwa ini merupakan bagian dari rencana embargo yang diharuskan oleh Amerika terhadap semua Negara Islam, tanpa kecuali dan tentu saja daftar proiritas adalah Negara-negara yang menggunakan Islam sebagai idiologi Negara.

Ketegangan perang Teluk kedua telah memecah belah Dunia Islam. Amerika telah menyerang Dunia Arab dengan serangan dahsyat. Ketegangan ini melebar keberbagai penjuru, sehingga ada ulama yang terkena imbasnya. Sebab tidak pernah terjadi, ada ulama formal menyelisihi pendapat penguasa Negaranya. Ketegangan ini sangat serius, sehingga para ulama terbagi menjdi dua, yaitu ulama Penguasa dan ulama Agama.

Keberadaan Usamah di Sudan menarik perhatian para ulama agama, maka berbagai muktmar yang dihadirinya menciptakan kesulitan besar bagi para ulama penguasa.

Arab Saudi mulai mengkhawatirkan bahaya hukum fiqih dan hadists-hadist shahih yang disebarluaskan oleh Usamah menyangkut eksistensi kekuatan militer non Muslim di Kerjaan Saudi Arabia , khususnya setelah alasan kedatangannya sudah berakhir, yaitu klaim tentang pembebasan Kuwait .

Setelah dana berbagai proyek di Sudan dari Saudi dihentikan, Usamah bin Ladin terpaksa memberlanjakan 200 juta dollar, yakni sebagian besar kekayaannya waktu itu yang diperkirakan 300 juta dollar. Sekali lagi, sebagian analis mengatakan bahwa andaikan Usamah berniat untuk membentuk organisasi militer, tentulah ia tidak mengivestasikan sebagian besar kekayaannya dengan cara seperti itu. Tekanan kepada Usamah semakin kuat setelah dikeluarkannya keputusan untuk membekukan kekayaan Usama di Kerajaan Saudi Arabia dan larangan ia melakukan aktivitas disana. Hal itu diiringi upaya penguasa untuk menekannya melalui penekanan terhadap keluarganya. Kemudian seseorang mendatanginya untuk mencairkan hartanya di Kerajaan yang telah dibekukan itu. Bahkan dijanjikan kepadanya bahwa bisa saja hartanya yang dibekukan dilipat gandakan, dengan satu syarat, ia melepaskan kesulitan Kerajaan Saudi lantaran keberadaan tentara Amerika di tanah suci itu dan protes para ulama agama terhadap hal itu, sehingga menyeret mereka dalam penjara, hal yang melipat gandakan tekanan dan persoalan yang dihadapi oleh kerajaan, dimana para ulama tersebut memiliki hubungan erat dengan Usamah bin Ladin. Ia diminta untuk mengabaikan para ulama itu dan mengumumkan bahwa Kerajaan Saudi telah menerapkan syariat Islam secara sempurna. Tetapi Usamah menolak tawaran itu.

Sesudah itu persoalan Usamah menjadi persoalan yang hangat di daftar aktivitas intelejen Amarika Serikat dan menjadi persoalan yang dibahas bersama Amerika dan penguasa Saudi.

Setelah tekanan ekonomi, keluarga dan Negara terhadap Usamah bin Ladin, Usamah kembali mendapat tekanan politik dari arah lain. Negara-negara Arab dan Islam yang dulu menganjurkan pemuda-pemudanya untuk berjihad di Afghanistan , kini menolak keberadaan para pemuda itu. Andaikata mereka berada ditengah suatu Negara yang menghormati mereka, tentulah mereka mendapat penghargaan yang tinggi dan pengalaman mereka dimanfaatkan untuk hal-hal yang akan memerikan manfaat kepada umat, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Mereka kini dikucilkan, ditekan dan menjadi sasaran tuduhan. Banyak diantara mereka terpaksa mendatangi Usamah di Sudan, diantara mereka adalah orang-orang yang diburu dinegeri mereka, disamping ada beberapa diantara mereka yang telah melakukan beberapa aksi militer. Maka Usamah berkewajiban untuk tidak menolak siapapun yang datang meminta bantuannya. Merekalah orang-orang yang dulu pernah mempertaruhkan nyawa mereka di Afghanistan dalam jihad fi sabilillah. Maka ia harus mengelola sumber pendapatan untuk mereka, sesudah ditekan dimana-mana. Mereka itulah orang-orang yang sembilan tahun kemudian gugur sebagai syuhada di penjara Jangi. Ketika itu mereka gugur dalam keadaan tangan mereka dibelenggu kebelakang punggung. Mereka gugur sebagai syuhada sesudah pesawat pembom B-52 menjatuhkan bom-bom berat untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, kepada para tawanan yang keselamatan mereka dijamin oleh perjanjian internasional.


BERKACA KEPADA SEJARAH LAMA

Kita bisa membaca peristiwa-peristiwa sekarang dengan berkaca kepada sejarah lama, membaca sejarah secara surut, dari depan kebelakang, agar kita bisa menyingkap apa yang sebelumnya masih kabur, agar gambaran dan makna menjadi jelas, dan agar kita memamahi skenario yang dibuat oleh Amerika Serikat terhadap para Syuhada dan Usamah bin Ladin sejak tahun 1979, ketika Amerika mendorong Negara-negara Arab dan Islam untuk memprovokasi putra-putranya agar berjihad di Afghanistan serta menerbitkan fatwa-fatwa yang mendorong mereka untuk memperoleh kesyahidan. Saat itu dan hingga sekarang Washington masih merasakan pahitnya pengalaman perang Vietnam, saat Uni Sosiet mendukung kelompok revolosioner Vietnam, maka perang Afghanistaan merupakan kesempatan bagi Amerika untuk membalas dendam.


Pemerintahan Arab yang merupakan Negara sahabat Amerika Serikat dan mengkhawatirkan ekspansi komunis, mengizinkan banyak warga negaranya yang menjadi sukarelawan untuk berangkat berpartisipasi dalam perang Afghanistan tersebut. Salah satu Negara paling penting yang memberikan dukungan politik, ekonomi dan militer bagi Mujahidin Afghanistan adalah Arab Saudi, Pakistan, Mesir dan Kuwait.


Setelah berakhirnya peperangan dengan kekalahan Uni Soviet, Amerika membuat rencana agar Negara-negara mereka tidak memberi izin untuk menampung mereka sekali lagi. Amerika mengetahui bahwa orang-orang semacam mereka jika tidak ada upaya serius untuk mengembalikan mereka kedalam masyarakat sipil atau militer di Negara-negara mereka, maka mereka tidak akan mampu berbuat apapun selain mengangkat senjata. Jika aktivitas memanggul senjata yang mereka lakukan itu tidak diarahkan kepada arah yang benar yang mereka inginkan bersama Negara mereka, maka mereka akan mencarinya dengan upaya mereka sendiri. Sebagian besar Negara Islam menolak untuk mengikuti himbauan-himbauan yang diarahkan kepadanya untuk menampung para mantan sukarelawan itu, dimana kebijaksanaan seperti ini tentunya juga tidak lepas dari perencanaan Amerika Serikat, yang tentunya mengetahui bahwa keadaan ini akan menyebabkan kekacauan kompleks di Negara-negara Islam secara umum, khususnya di Negara-negara Arab. Di tengah kekacauan ini “ Imperium Setan “ bisa mendorong negara-negara Arab untuk akhirnya memerangi para Mujahidin, dan suatu hari kelak, ia akan melepas seluruh kedok yang dipakainya, untuk kemudian mengatakan sebagaimana yang dikatakannya sekarang – bahwa terorisme merupakan unsur prinsipiil dalam Agama Islam, Al-Qur’an dan Hadist.



UPAYA PEMBUNUHAN.

Tahun 1993 s/d tahun 1994 dalam pengasingannya di Sudan, Usamah mendapat tekanan yang semakin berat, pengusiran bahkan adanya upaya pembunuhan, namun demikian Usamah masih melanjutkan aktivitas politiknya. Usamah pernah mengalami upaya pembunuhan namun berhasil digagalkan bahkan tiga orang diantaranya terbunuh dalam aksi ini dan pimpinan mereka berwarga Negara Libya tertangkap kemudian dihukum mati, peristiwa tersebut merupakan upaya pembunuhan pertama terhadap Usamah di Sudan.


Mantan Presiden Bill Clinton pasca peristiwa 11 September 2001, mengungkapkan bahwa dirinya pernah memerintahkan upaya pembunuhan terhadap Usamah, kelompok pembunuh tersebut mendatangi masjid, tempat biasanya Usamah melaksnakan shalat dan melepaskan tembakan kepada jamaah yang sedang shalat sehingga menyebabkan 61 jamaah gugur. Ketika terjadi peristiwa tersebut tersiar berita bahwa para pelakunya menjadikan jama’ah Ansharus Sunnah Muhammadiyyah sebagai target aksinya, dimana sejumlah aktivitasnya melaksanakan shalat di masjid tersebut, namun sebenarnya yang menjadi target utama adalah Usamah bin Ladin dimana pelaku terus nekat memburunya. Mereka melakukan tiga aksi berturut-turut yang menjadikannya sebagai target, pertama mereka menyerang masjid, kemudian beberapa jam berikutnya mereka menuju kantor perusahaan yang dimiliki Usahamah di Khartoum, kemudian ke rumahnya. Ia diserang oleh tiga orang bersenjata di rumahnya, di kampung Riyadh, kawasan timur Khatoum, tembakan mereka juga mengenai sejumlah orang yang tinggal bersamanya, tetapi ia selamat, meski ketika kejadian ia berada di rumahnya.


PENCABUTAN KEWARGA NEGARAAN.

Pada tahun 1994, Raja Fahd mencabut kewarga negaraan Usamah bin Ladin, pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perkembangan di dalam negeri Kerajaan Saudi, yang diikuti dengan penuh perhatian oleh Usamah, yaitu munculnya serangkaian petisi dan tuntutan reformasi dari pihak aktivis Islam, dimana berakhir dengan kasus komisi pembelaan terhadap hak-hak hukum syara’ yang berlanjut dengan kampanye penangkapan terhadap para pendiri dan simpatisannya. Itu terjadi sebelum komisi tersebut memulai aktivitasnya di London . Ini mendorong Usamah untuk melakukan inisiatif secara terbuka untuk melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Saudi, masalah ini terjadi diawal tahun 1994, ketika mempublikasikan petisi pribadi yang berisi penolakan atas pencabutan kewarganegaraannya.



KASUS PALESTINA DAN SURAT KEPADA BIN BAZ.

Orang-orang munafik yang menjadi corong propaganda Amerika dan Zionis berulang-ulang meneriakkan bahwa Usamah tidak memiliki perhatian terhadap Palestina sebelum peristiwa 11 September. Kebohongan-kebohongan seperti ini tidak mungkin diucapkan kecuali oleh orang-orang yang sangat bodoh tentang Islam. Islam tidak mengenal batas-batas Negara yang dibuat oleh para penjajah negeri kita, Islam itulah Negara. Upaya pembelaan harus dilakukan oleh seorang Muslim yang berada dikawasan paling timur terhadap permasalahan yang dihadapi oleh seorang Muslim yang berada di kawasan paling barat. Namun persoalan ini bukan menyangkut kebodohan semata, melainkan menyangkut kebohongan murahan.


Karena orang yang menyatakan kebohongan ini, harusnya membaca surat Usamah bin Ladin kepada Syaikh bin Baz, yang berjudul : “ Surat terbuka untuk Syaikh bin Baz tentang batalnya fatwa beliau menyangkut perdamaian dengan Yahudi “


Dalam surat itu Usamah membahas persoalan fatwa yang menyangkut umat Islam diseluruh tempat di Dunia Islam, sampai kepada fatwa mengenai dibolehkannya mengadakan perjanjian damai dengan Israel . Ia mengatakan : “ inilah salah satu contoh yang kami tidak bermaksud membatasinya, akan tetapi keadaan menuntut penyebutannya, sedangkan kami membaca fatwa Anda terakhir yang disebut dengan kebohongan tentang perdamaian dengan orang-orang Yahudi, yang menyakitkan kaum muslimin, dimana Anda mengikuti kemauan politik penguasa ketika penguasa membuat keputusan untuk menampakkan apa yang sebelumnya disembunyikannya, seperti memasuki lelucon perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi ini. Anda akhirnya mengeluarkan fatwa yang membolehkan perdamaian secara mutlak, termasuk perjanjian khusus dengan orang-orang Yahudi. Maka tentu saja Perdana Menteri Zionis dan parlemennya langsung bertepuk tangan dan menyambut fatwa ini dengan gembira. Dan sesudah itu, pemerintahan Saudi juga mengumumkan niatnya meningkatkan kerja samanya dengan orang-orang Yahudi.

Tampaknya, Anda belum merasa cukup dengan membolehkan tanah Haramain yang mulia ini bagi tentara pendudukan Yahudi dan Salib. Sehingga Anda perlu memasukkan tanah suci ketiga dalam musibah ini, dengan legitimasi yang Anda berikan tentang Nota Perdamaian yang ditandatangani oleh para Taghut Arab, penghianat dan pengecut itu dengan orang-orang Yahudi. Ini sungguh merupakan ucapan yang sangat berbahaya, dan bencana besar yang mengandung tindak manipulasi dan pengaburan persoalan di mata masyarakat dan umat Islam dari beberapa sisi “.

Kemudian, Mujahid Usama bin Ladin melanjutkan penjelasannya tentang letak kekeliruan fatwa tersebut. Bahwa surat tersebut tertanggal 27-07-1415 H bertepatan dengan 29-12-1994.

Sesudah penjelasan ini, Usamah memutuskan untuk melakukan gerakan terbuka melalui kerjasama dengan orang-orang lain, sehingga muncullah Hai’atun Bashihah wal Islah.

Ketika Usamah dan sejumlah rekannya melihat kampanye yang dilancarkan oleh Negara untuk melawan komisi pembelaan dan penangkapan sejumlah pendiri dan orang-orang dekat mereka, maka sebagian dari mereka mengusulkan pembentukan lembaga baru yang disebut Hai’atun Nashihah wad Difa’ ‘anil Huquq Asy-syari’ah ( lembaga nasihat dan pembelaan terhadap Hak-hak Konstitusional ), sebagai pengganti komisi yang sudah dibekukan. Lembaga ini juga mengeluarkan sejumlah nota peringatan.




KAPAN PEMIKIRAN TENTANG AKSI MILITER BERMULA.


Tidak ada jawaban yang pasti tentang pertanyaan ini, berdasarkan dugaan yang bisa diterima kira-kira sejak tahun 1994. tampaknya Usamah ketika itu telah mengetahui bahwa hal-hal penting yang belum disadari umat. Ia mengerti bahwa dirinya telah dilarang melakukan aktivitas serta bahwa sebagai seorang mujahid dan pahlawan telah dilarang melakukan apapun – selain mati – kecuali tiga hal : 1) menyerah penuh, menjadi lemah, dan menjadi antek Amerika Serikat, 2) kembali ke negaranya untuk hidup dipenjara, atau 3) melakukan aksi-aksi militer hingga ditawan atau dibunuh.


TIGA OPSI AMERIKA.

Sebagaimana diketahui bahwa sekembalinya Usamah ke Arab Saudi pada tahun 1989, ia dielu-elukan sebagai pahlawan, yang kepahlawanannya telah melampaui batas-batas negaranya, sehingga ia menjadi symbol bagi seluruh Dunia Islam, yang memberinya mahkota kebesaran, kemuliaan, dan kemenangan besar yang telah diwujudkannya melawan kekuatan adidaya Uni Soviet. Pada tahun itu, lebih dari setahun sebelum terjadinya invasi Irak ke Kuwait , ia membuat rencana untuk mengantisipasi serangan itu sebelum terjadinya, kemudian bagaimana menggadapinya jika hal itu betul terjadi.


Kalangan Negara-negara Jazirah Arab yang memang sudah dikondisikan untuk mengikuti pemikiran Imperium Setan ( Amerika Serikat ) melontarkan pertanyaan, yang pertanyaannya bukan bagaiamana jika seandainya rencana Usamah gagal, namun justru sebaliknya, bagaimana seandainya ia menang ? bagaimana kita bisa menghalangi dari kekuasaan ? bagaimana kita akan mencegahnya untuk menjadi pemimpin Dunia Islam secara keseluruhan ?

Tampaknya Usamah saat itu memahami sepenuhnya tujuan-tujuan sekenario Amerika Serikat. Tiga opsi dari Amerika Serikat yang digunakan untuk menekan Usamah bukanlah terbatas untuk menekan dirinya saja. Tapi ini sebuah pola, dan pola ini diterapkan pula terhadap semua Negara Islam. Pola ini sebagai contoh, juga diterapkan kepada Sudan, yang tidak boleh berkembang, tidak boleh berinvestasi, tidak boleh melepaskan diri dari penyakit kemiskinan, tidak boleh menanam gandum yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh dunia Islam, karena dikhawatirkan tidak membutuhkan lagi gandum dari Amerika. Sudan juga tidak boleh memilih selain tiga opsi – persis seperti Negara Islam manapun- yaitu : sepenuhnya mengikuti dan menjadi antek Amerika Serikat, embargo ekonomi, atau diperangi.

Dalam periode ini terjadi dua perkembangan penting menyangkut Usamah : pertama : peristiwa Somalia dan Yaman dan kedua : peledakan Riyadh . Dalam peristiwa Somalia , ada satu kelompok kecil yang dipimpin oleh beberapa personil yang pernah berlatih di Afghanistan , mereka berperan melakukan aksi-aksi anti Amerika. Adapun peristiwa Yaman, Amerika dan Yaman sengaja merahasiakan peristiwa yang menewaskan sejumlah orang Amerika di sebuah hotel di Aden . Usamah mengambil sikap yang tidak pernah berubah sesudah itu. Ia mendukung dan memuji aksi-aksi ini, tetapi ia tidak mengaku melakukannya.



PERISTIWA SOMALIA


Pada tahun 1992, secara tiba-tiba seluruh dunia geger. Halaman surat kabar dan layer televisi dipenuhi gambar-gambar menyayat hati tentang orang-orang kelaparan dan mati si Somalia . Namun pemandangan dan berita-berita itu seakan hilang begitu saja dan tidak lagi diingat sama sekali. Semua pembicaraan saat ini berkisar tentang kamp Al-Qa’idah disana, sebagai pembuka menjelang diadakannya pendudukan baru.


Itu merupakan informasi pembuka yang sudah sekian lama menipu masyarakat dunia tentang peradaban Barat untuk menuju pendudukan Somalia, upaya penciptaan disintegrasi di Sudan, ancaman terhadap Mesir dengan pendekatan ke sumber-sumber Sungai Nil, dan pengukuhan eksistensi Amerika di tanduk Afrika untuk mengendalikan Laut Merah serta mengancam Yaman dan semenanjung Arab. Tak lama kemudian, pendudukan pun dilakukan dibawah bendera PBB, dalam sebuah operasi yang disebut dengan “ Operasi Pemulihan Harapan “, begitu sebutan bagi operasi internasional yang dilakukan oleh pasukan koalisi dari berbagai Negara ( Timur dan Barat) anggota PBB bersama tentara lain dari mariner Amerika yang bergerak ke Somalia pada Desember 1992.


Analisis Usamah mengenai intervensi Amerika adalah, Amerika sebenarnya tidak bermaksud menaruh perhatian terhadap kasus kelaparan yang menimpa rakyat Somalia , tetapi keberadaannya disana merupakan satu mata rantai dari serangkaian peperangan Amerika terhadap Islam. Usamah berpandangan bahwa Amerika khawatir dampak-dampak strategis yang sangat sensitive oleh keberhasilan Sudan mendukung gerakan-gerakan Islam di Mesir, Eritria , Ethiopia , Kenya dan bahkan juga di Jazirah Arab. Sudan adalah target utama dalam Operasi Pemulihan Harapan dan di Sudan Usamah dan orang-orang Arab Veteran perang Afghanistan menjadi target paling utama.


Perilaku tentara Salib di Somalia dalam waktu singkat telah menghancurkan apa yang diklaim oleh media Barat sebagai nilai-nilai kesopanan dan kemanusiaan yang bertujuan menyelamatkan rakyat kalaparan. Tentara-tentara Belgia yang datang untuk memulihkan harapan itu dalam waktu singkat telah terilbat dalam tindakan-tindakan yang membikin badan bergidik. Misalnya mereka mengikat seorang rakyat Somalia dan mengencinginya. Kemudian tiba pula giliran tentara dan perwira Kanada yang membunuh pemuda sipil Somalia dengan berlindung dibalik peluru tentara-tentara yang datang untuk memulihkan harapan. Kemudian datanglah giliran tentara Italia, negaranya Berlusconi yang hari ini mengajukan usul untuk memerangi Dunia Islam yang terbelakang dan memaksakan menerapkan nilai-nilai Barat disana.


Majalah Italia Panorama, pernah mempublikasikan sejumlah gambar yang sama sekali tidak akan menghidupkan setitik pun harapan, tapi justru menghidupkan keadaan yang jauh lebih buruk daripada masa penjajahan dulu, berupa perilaku-perilaku tak bermoral, pelanggaran vulgar terhadap hak azazi manusia, dan penghinaam rasial terhadap penduduk pribumi.


Dimajalah tersebut, dimuat foto pertama yang menggambarkan seorang rakyat Somalia dalam keadaan telanjang tersungkur dipermukaan tanah dan disiksa dengan kawat-kawat listrik oleh para serdadu Italia yang tenggelam dalam hawa histeris dan kegembiraan sadis. Foto kedua menggambarkan seorang gadis Somalia terikat di kendaraan truk militer sedang diperkosa oleh para personil pasukan kalveri secara brutal, dalam suasana suka ria pula, dibawah dua lembar bendera yang digabung menjadi satu yaitu bendera PBB dan Italia. Yang lain adalah kalimat-kalimat saja, tetapi tidak kalah ngerinya. Seorang tentara parasut, Stefano mengaku kepada majalah tersebut bahwa mereka semua melakukan tindakan-tindakan itu. Dikatakannya “ pada saat itu kami seperti keluar dari hakikat diri kami, karena kami memang baru pindah dari dunia beradab keduania barbar “ . Seorang tentara parasut lainnya, yaitu Bendittto Bertini membuka kedok dari sikap para perwira tinggi : “ mereka mengatakan bahwa kita tidak sepatutnya memperlakukan rakyat Somalia seperti manusia“. Nasehat emas pada saat ragu adalah :“ Tembak “ Sekalipun berurusan dengan wanita atau anak-anak. Perhatikan baik-baik hasil ramuan mengerikan antara ide “ berpindah dari dunia beradab menuju dunia barbar “ dengan pikiran “ penggolongan rakyat Somalia dan kelompok hewan ternak, binatang buas, benda mati, atau katagori lain selain manusia “. perhatikan pula bahwa perilaku-perilaku tersebut dilakukan dalam suasana banyak pihak diliputi perasaan bahwa pemberian bantuan kepada orang-orang Barbar itu menjadi justifikasi untuk merampas kesenangan sesaat di sini atau iklim kekejian di sana .


PEMBALASAN DAN PERLAWANAN.

Usamah menampik bahwa ia bertanggung jawab terhadap aksi kamikaze di Moor Hotel di Aden, yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai lima belas lainnya. Tetapi perwira keamanan Mesir yang dipanggil oleh Yaman untuk melakukan penyelidikan tentang kasus inilah yang menuduh Usamah.


Pasukan Amerika di Somalia mulai melakukan serangan-serangan besar terhadap Somalia yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban, dengan alasan menyerang kamp-kamp Fundamentalis. Pada serangan-serangan ini sejumlah masjid dan peninggalan Islam hancur. Keadaan di Somalia ini sama dengan apa dilakukan oleh Amerika Serikat di Afghanistan sembilan tahun sesudahnya, akan tetapi dengan kebiadaban yang berlipat ganda. Mujahidin Somalia membalas kebiadaban Amerika ini dan berhasil menjatuhkan sebuah pesawat tempur milik Amerika dan membunuh 18 tentaranya. Para penduduk Amerika menyaksikan sendiri bangkai tentaranya dilayar televisi. Amerika Serikat berusaha menlanjutkan langkah militernya dan meningkatkan serangannya, namun kemudian muncullah demonstrasi besar-besaran di seluruh penjuru Somali menentang keberadaan PBB, sehingga terbukalah kedok yang menutupi serangan militer ini, dan terpaksa Amerika menarik pasukan secepatnya, termasuk pasukan asing lainnya.


Amerika menuduh Usamah dibalik semua itu…


HIJRAH KEDUA.

Setelah peristiwa Somalia dan peledakan Riyadh , mulailah keberadaan Usamah di Sudan menyebabkan kesulitan besar bagi pemerintah Sudan . Pemerintah Sudan mendapat tekanan keras dari Amerika dan Negara-negara Arab agar mendeportasikan atau menyerahkan Usamah. Beberapa lama Sudan bertahan menghadapi tekanan-tekanan tersebut, kemudian mereka mulai melakukan tekanan pula terhadap orang-orang Arab veteran perang Afghanistan agar keluar dari Sudan . Usamah mengetahui tekanan yang dihadapi oleh Sudan itu, karena orang-orang Sudan selalu memberitahunya tentang hal itu, bahkan beberapa kali mereka secara terus terang menyarankan untuk berfikir meninggalkan Sudan .

Setelah Usamah merasa bahwa masyarakat Sudan tidak lagi mampu bertahan menghadapi tekanan itu, ia mengambil inisiatif untuk mengatur kepergiannya dari Sudan . Untuk mempersiapkan kepergiannya itu, Usamah mengontak sahabat-sahabat lamanya dari kalangan Mujahidin Afghan, kemudian ia memilih untuk bergabung dengan Syaikh Yunus Khalish dan Syaikh Jalaluddin Haqqani, dua tokoh yang sangat disegani dikawasan Jalalabad, itu terjadi sebelum kekuasaan Taliban berkembang hingga keluar kawasan Kandahar, ketika wilayah-wilayah Afghanistan masih terbagi-bagi dalam kekuasaan beberapa faksi Mujahidin Afghan.



TIGA BENTURAN

Hingga saat itu Usamah dari sisi keuangan menghadapi tiga benturan yang sangat mempengaruhi aktivitas ekonominya.

Pertama, adalah keputusan Pemerintah Arab Saudi yang membekukan kekayaan Usamah yang diketahui, baik kekayaan yang bergerak maupun yang tetap, itu dilakukan setelah diketahui bahwa tidak ada harapan Usamah kembali. Nilai kekayaan Usamah pada waktu dibekukan berkisar 200 hingga 300 juta dollar, kemudian pengelolaan kekayaannya ini diserahkan kepada badan-badan pemerintah, ini adalah angka yang selalu diberitakan media massa, ketika berbicara Usama dan kekayaannya, itu diluar kekayaannya yang masih dikelolannya saat ini. Mantan Kepala Intelejen Saudi, Pangeran Turki Faishal memperkirakan kekayaan Usamah mencapai 50 juta dollar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 300 juta dollar yang disebutkan berbagai laporan sebagai harta yang diwarisinya dari ayahnya. Namun menurut pemberitaan Barat kekayaan Usamah yang disimpan diberbagai rekening bank yang rahasia bisa mencapai satu milyar atau bahkan mencapai dua milyar dollar.

Kedua, datang dari ketidak mampuan pemerintah Sudan untuk membayar biaya proyek-proyek yang dilaksanakan Usamah, dimana yang terkenal adalah Jalan At-Tahaddi yang menghubungkan Sudan Airport dengan Khartoum sepanjang 400 km, yang nalainya tidak kurang dari 200 juta dollar, diyakini tidak akan mampu menyelamatkan lebih dari 10 % dari seluruh nilai proyek tersebut.

Ketiga, datang dari keterpaksaannya untuk menarik diri dari beberapa perusahaan yang beritanya sudan diendus oleh pemerintah Saudi kemudian ditutup.

Sesudah itu, Usamah berbicara dengan nada getir, menceritakan bagaimana Presiden ‘Umar Basyir berbicara kepadanya, bahwa Usamah harus segera meninggalkan Sudan , jika tidak, terpaksa Presiden ‘Umar Basyir akan menyerahkan Usamah kepada Kerajaan Arab Saudi. Namun konon, sebenarnya justru Raja Fahd yang menolak usulan Sudan untuk menyerahkan Usamah tersebut, mereka telah “ menikamnya dari belakang “, setelah ia menginvestasikan kekayaannya di Negara mereka, memreka memintanya untuk meninggalkan negara itu. Ia meminta uang yang telah dipinjamkannya kepada pemerintah, tapi mereka mengatakan kepadanya : bahwa mereka tidak memiliki dana tunai. Sebagai kompensasinya, ia boleh mengambil gandum, karet, kambing atau apa saja yang bisa dibawanya keluar. Sungguh menggelikan, seseorang di usir oleh Amerika dan Eropa dari negerinya dan dari Dunia Arab, tanpa paspor, bagaimana mungkin ketika diusir dan melarikan diri di malam hari, ia membawa semua barang itu senilai 200 juta dollar.

Usamah menceritakan hal ini kepada ‘Abdul Bari Athwan, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Al-Quds, tentang bagaimana kegetiran yang dirasakannya terhadap apa yang terjadi. Mereka telah mengusirnya dari Sudan tanpa memperoleh imbalan apapun, baik dari Kerajaan Saudi, Mesir maupun dari Amerika Serikat yang tidak menghapus Sudan dari daftar Negara teroris. Ia menceritakan bahwa tidak ada hal yang menghalanginya untuk membela Sudan , berkorban demi kepentingan yang akan diperoleh Sudan . Tetapi persoalannya, mereka mengusirnya tanpa imbalan apapun, sebaliknya mereka justru dihukum dengan pemboman pabrik obat-obtan “ Al-Syifa” di Karthoum, dilanjutkan embargo dan penggerogotan kesatuan pemerintah dengan berbagai tekanan dan kospirasi. Sudan sampai hari ini pun masih dianggap sebagai Negara teroris yang tercatat di daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Sesudah itu diketahui bahwa pemerintah Perancis berupaya meyakinkan Sudan agar menyerahkan Usamah kepada mereka, karena sebelum itu mereka pernah menyerahkan Carlos. Tapi Amerika menekan Perancis agar menangkap sendiri Usamah dari Sudan .

Setelah mendapat tempat aman di Jalalabad, Usamah mengadakan persiapan untuk meninggalkan Sudan dalam sebuah operasi yang sangat rahasia. Karena itu, ia menyiapkan sebuah pesawat khusus yang membawanya bersama sejumlah pengikutnya ke Afghanistan , tempat ia disambut oleh Syaikh Khalish dan Syaikh Haqqani. Sesampainya disana ia mengirim surat kepada seluruh faksi di Afghanistan yang memberitahu mereka bahwa ia masih pada sikapnya untuk tidak ikut campur dalam fiksi dan konflik diantara mereka. Itu terjadi sebelum Taliban menguasai Jalalabad, kemudian menguasai Kabul .

Sejak sampai disana, berbagai peristiwa dramatis terjadi bertubi-tubi, satu demi satu, sejak tersiarnya berita pendudukan Jalalabad oleh Taliban, selanjutnya upaya penangkapan Usamah, dan proklamasi jihad melawan Amerika yang dikeluarkan pada bulan Nopember 1996. pada bulan Juni 1996, Kota Khabar dikejutkan oleh ledakan dahsyat yang menewaskan dua puluh tentara Amerika dan melukai seratus lainnya. Usamah sama sekali tidak menyatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas peledakan Khabar, tetapi menggunakan retorika yang serupa dengan komentarnya terhadap ledakan Riyadh , dimana ia mendukung peledakan tersebut, tetapi tidak melakukannya.


PROKLAMASI JIHAD.


Tak lama sesudah peledakan Khabar, Usamah mengeluarkan komunike pertama berjudul : Proklamasi Jihad untuk Mengusir Orang-orang Kafir dari Jazirah Arab “. Kali ini komunike tersebut tidak dikeluarkan oleh Hai’atun Nashihah wal Islah, melainkan darinya atas nama dirinya sebagai pribadi. Komunike ini terdiri dari 12 halaman dengan menganggap bahwa kondisi Jazirah Arab dengan keberadaan pasukan kafir disana merupakan keadaan yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah Arab, sejak zaman Nabi Muhammad saw.


Pada periode ini, Duta Besar Saudi di Islamabad berupaya menekan Yunus Khalish dan Haqqani agar menyerahkan Usamah seraya memberi iming-iming bantuan tertentu kepada keduanya, tetapi Yunus menolak secara tegas. Yunus Khalish mengatakan : “ Andaikata ada kambing atau binatang yang berlindung kepada kami, kami pasti memberinya perlindungan, bagaimana halnya dengan seorang priya yang telah menjual jiwa dan hartanya di jalan Allah dan Jihad Afghanistan ?”.


Sesudah itu Taliban menguasai wilayah tempat bermukimnya Usamah, dan saat itu Usamah sedikit mengenal mereka, karena Yunus Khalish dan Haqqani sebelumnya telah bergabung dengan Taliban, akan tetapi Usamah belum mengetahui nasibnya dikemudian hari. Usamah tidak perlu menunggu lama, sampai akhirnya Mulla Muhammad ‘Umar pimpinan Taliban mengirim utusan untuk menemui Usamah dan menenangkannya bahwa beliau menganggapnya sebagai tamu yang diwarisi dari orang-orang sebelumnya dan beliau berjanji untuk memberikan perlindungan kepadanya. Akan tetapi beliau meminta Usamah menghentikan aktivitas publikasi berupa apapun, karena pada masa itu Usamah pernah menerima stasiun CNN dan stasiun Channel 4 Inggris.




UPAYA PENCULIKAN


Perkembangan terakhir sesudah itu dan memaksa Usamah berpindah ke Kandhahar adalah adanya upaya penculikan. Beritanya telah disampaikan kepada Usamah dan berhasil digagalkan sebelum dilaksanakan. Saat itu ada salah satu kabilah di perbatasan Pakistan-Afghanistan yang diupah untuk melakukan serangan kilat kedaerah tempat tinggal Usamah dan menangkap atu membunuh Usamah. Pakistan dan beberapa Negara lain yang dikenaal, ikut andil dalam mengatur operasi ini. Berita tentang operasi ini segera diketahui oleh Usamah, sehingga ia mempersiapkan diri dengan cepat untuk berpindah ke Kandahar yang jauh lebih aman, karena kota ini merupakan benteng pertahanan Taliban.



MENGHADAP MULLA ‘UMAR.


Ketika berada di Jalalabad terjadi perkembangan penting dalam gerakan Taliban, yaitu memasuki Kabul , hampir tanpa perlawanan. Banyak kondisi yang mendukung masuknya Taliban ke Kabul , karena Taliban merupakan kekuatan terbesar di Afghanistan , sekalipun pengakuan terhadapnya masih kecil. Setelah sampai di Kandahar , Usamah berkeinginan menghadap Pemimpin Taliban, Mulla Muhammad ‘Umar secara pribadi, karena sampai saat itu ia belum pernah berjumpa dengan Mulla ‘Umar, meskipun sering melakukan surat-menyurat. Pertemuan itu akhirnya benar-benar terjadi dalam suasana yang benar-benar penuh cinta kasih. Mulla ‘Umar mengucapkan selamat kepada Usamah dan menyatakan kegembiraannya bisa menjamu Usamah. Beliau dan Taliban merasa mendapat penghormatan karena bisa melindungi Usamah, pertama sebagai tamu berkebangsaan Arab, kedua sebagai mujahid yang turut bertempur bersama mereka di perang Afghanistan . Dalam pertemuan itu juga, Mulla Muhammad ‘Umar berbicara tantangan-tantangan serius yang dihadapi Taliban sesudah memasuki Kabul, khususnya mengahadapi pasukan Dustum, beliau berkata kepada Usamah bahwa mungkin lebih baik untuk mengurangi kampanye di media massa dan ini sekedar permintaan bukan instruksi mengikat. Usamah menjawab bahwa ia telah memutuskan untuk mengurangi atau mungkin menghentikan sama sekali aktivitas publikasi untuk sementara waktu, bahkan sebelum beliau memintanya. Maka, Mulla Muhammad ‘Umar bergembira karenanya. Inilah hubungan yang sebenarnya. Adapun informasi yang dipublikasikan berbagai surat kabar tentang pernikahan Mulla dengan salah seorang putrid Usamah ditampik kedua belah pihak.


PENGAKUAN SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN TALIBAN.

Pada masa itu, pemerintah Saudi mengakui Taliban karena meyakini bahwa pengakuannya itu akan menekan Taliban bekerjasama dengannya dalam kasus Usamah. Pemerintah Saudi melangkah lebih jauh ketika mengundang seluruh anggota pemerintahan Taliban dan Mulla Muhammad ‘Umar sendiri untuk melaksanakan haji dan umrah, menjamu mereka sebagai tamu Negara. Bahkan salah seorang tokoh kunci pemerintahan Taliban, yaitu Muhammad Tabbani, Perdana Menteri, benar-benar mengunjungi Kerajaan Saudi untuk melaksnakan ibadah haji. Tapi tampaknya “ sambutan baik “ tidak bisa mengubah sikapnya dan sikap pemerintahannya. Sikap Taliban terhadap Usamah tidak berubah dan secara halus menolak beberapa delegasi yang dikirim pemerintah Saudi, yang terdiri dari para diplomat, professional, kerabat Usamah, dan tokoh-tokoh intelejen.



KEBERPIHAKAN USAMAH DALAM PERANG AFGHANISTAN .

Perkembangan lain pada masa itu yang meningkatkan andil Usamah dalam pemerintahan Taliban, adalah perubahan sikapnya dari semula netral terhadap konflik antar berbagai faksi di Afghanistan . Ia memutuskan bergabung dalam pasukan Taliban melawan Dustum. Ia mengeluarkan berbagai instruksi kepada para pengikutnya untuk berperang bersama Taliban. Setelah Usamah memutuskan bergabung dalam kekuatan Taliban melawan Dustum, maka beberapa penuntut ilmu yang menyertainya mengeluarkan fatwa bahwa peperangan Usamah ini merupakan jihad syar’i. keputusan ini memiliki peran penting dalam membantu Taliban yang belum sempat melakukan konsolidasi internal. Kemenangan-kemenangan pertama Taliban terjadi kurang lebih tanpa peperangan dikarenakan kecintaan masyarakat kepada mereka dan kesediaan para komandan lapangan untuk mengalah. Adapun tentara Dustum dan Mas’ud lebih ngotot, dikarenakan mereka meyakinkan kepada para pengikutnya bahwa peperangan ini bersifat kesukuan, bukan keagamaan. Kengototan itu didukung dengan keteguhan Dustum untuk membawa Uzbek, sedangkan Mas’ud membawa nama Tajik. Dustum dan Mas’ud berupaya meyakinkan para pengikutnya bahwa Taliban tidak lebih merupakan pasukan suku Pasthun yang ingin berkuasa atas mereka. Selain itu dunia Barat belum menyadari bahaya Taliban kecuali setelah kejatuhan Kabul dan kesediaan mereka memberikan perlindungan kepada Usamah. Hal itu mendorong Dustum dan Mas’ud untuk mencari dukungan luas ke Rusia, Amerika, Turki , Iran dan pihak-pihak lain. Nyaris saja Taliban kalah sesudah mereka menghadapi milisi-milisi terorganisasi yang mendapat dukungan dan kompak. Setidaknya dua kali beberapa batalyon yang dipimpin Usamah menangkis milisi-milisi tersebut dari Kabul , sehingga tetap berada dalam kekuasaan Taliban dan semakin besarlah andil Usamah bagi mereka.



UPAYA PEMBUNUHAN USAMAH LAGI.

Amerika dan sekutu-sekutunya tidak putus asa dalam upaya menangkap Usamah. Setelah jelas bahwa meyakinkan Taliban merupakan perkara mustahil, Amerika , Pakistan dan satu Negara ketiga berupaya merancang lagi rencana penangkapan Usamah melalui operasi penyerangan yang berangkat dari wilayah –wilayah Pakistan .

Latihan untuk operasi ini dimulai pada akhir musim semi pada tahun 1997, dengan harapan pelaksanaan bisa dimulai pada awal musim panas. Kerahasiaan operasi ini sangat dijaga, tetapi karena Pakistan masuk dalam operasi ini, maka penjagaan rahasia itu menjadi mustahil, karena intelejen Pakistan sangat bersimpati pada Usamah. Berita inipun sampai pada Usamah dan beberapa pihak Arab lainnya, lantas dibocorkannya ke berbagai surat kabar, sehingga rencana ini terekspose dan dibatalkan. Amerika seperti biasanya- semula tidak mengakui apa yang dipublikasikan media massa itu, tetapi belakangan mereka mengakui bahwa mereka memilih membatalkan ide ini karena khawatir akan jatuh korban di barisan Amerika.


PARA ULAMA TALIBAN MEMBELA USAMAH.

Pada akhir tahun 1997 dan awal 1998, Usamah memutuskan untuk kembali memulai aktivitasnya. Maka pertama-tama ia memulai aktivitasnya bersama para ulama Taliban dan Pakistan . Usamah berhasil memperoleh fatwa dari sekitar epat puluh ulama Afghanistan dan Pakistan , yang mendukung pernyataan politiknya untuk mengeluarkan pasukan kafir dari Jazirah Arab. Fatwa ini dibagi-bagikan secara luas di kawasan Pakistan dan Afganistan, lantas bocor kepada media massa sehingga sebagian fatwa tersebut dipublikasikan oleh harian Arab, Al-Quds.

Melalui pernyataan politik ini, Usmaah bertujuan untuk menjadikannya sebagai awal sebuah proyek Islami yang luas untuk memobilisasi para ulama umat Islam guna menentang aksistensi tentara Amerika di Jazirah Arab, dengan landasan bahwa tanda-tangan ini akan dikumpulkan lagi dari pihak-pihak lain dari Negara lain.



FRONT ISLAM INTERNASIONAL

Perkembangan ini bertepatan – mungkin sebagai salah satu sebab atau salah satu akibatnya, wallahu a’lam – dengan berkumpulnya beberapa pimpinan jamaah Islam, khususnya jamaah jihad Mesir di Afghanistan. Berduyun-duyun pula datang utusan-utusan dari Pakistan dan Kashmir untuk bertemu Usamah. Salah satu pimpinan jamaah tersebut berhasil meyakinkan Usamah bahwa pengertian perang melawan Amerika perlu diperluas dengan memeranginya di semua tempat. Keyakinan itu semakin meluas, dari sebelumnya hanya merupakan peperangan melawan Amerika, menjadi pembunuhan kepada setiap orang Amerika yang sudah mencapai usia perang, dimana dan kapan saja, begitu pula orang-orang Yahudi. Logika syar’inya adalah bahwa Amerika menduduki negeri Haramain, karena setiap orang Amerika dianggap sebagai pendukung bagi pendudukan Jazirah Arab. Dan karena Amerika memerangi umat Islam di setiap tempat dan waktu, serta menumpahkan darah rakyat sipil yang Muslim, maka membunuh orang Amerika dan Yahudi dibenarkan oleh syariat, kapan dan dimana saja.

Alasan politis adalah bahwa Amerika merupakan musuh pertama Islam dan selalu menanti-nanti saat untuk menimpakan bencana kepada umat Islam serta jamah-jamah Islam, sementara tidak ada kekuatan yang menyainginya, karena itu merupakan hal yang penting agar umat Islam merasa bahwa mereka merupakan musuh Amerika, dan agar persoalan ini menjadi persoalan Islam pertama di seluruh penjuru dunia Islam.

Keyakinan ini membuahkan aksi, yaitu melalui dikeluarkannya sebuah Komunike Front Islam Internasional pada Februari 1998 yang menyerukan pembunuhan kepada orang-orang Amerika dan Yahudi, diama saja kapan saja. Komunike ini ditanda tangani oleh Usamah bin Ladin bersama Dr. Ayman Azh-Zhawahiri mewakili jamah Jihad Mesir dan Rifa’i Thaha, salah seorang pemimpin Jamaah Islamiyah Mesir, juga ditanda tangani oleh pemimpin salah satu milisi Kashmir serta salah seorang komandan Pakistan yang sangat terkenal. Komunike ini dibagikan, juga dipublikasikan oleh surat kabar, dan ini menjadi pertanda sebuah perubahan besar dilihat dari beberapa sisi :

Pertama : Komunike ini merupakan sebuah lompatan menjadi sebuah proyek internasional, dimana sebelumnya terfokus kepada persoalan militer Amerika yang berada di Jazirah Arab.

Kedua : Komunike ini mencerminkan apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai melepaskan kewaspadaan yang selalu dijaga oleh Usamah sebelumnya menyangkut sikap yang dibenarkan syara’ dan tekad untuk memperluas ruang lingkup penghalalan darah.

Ketiga : Usamah untuk pertama kalinya masuk dalam kubu yang mirip dengan koalisi yang terdiri dari berbagai jamaah jihad, setelah sebelumnya beraktivitas bersama kelompoknya dan menolak mengadakan koalisi terbuka serta sekedar menyetujui ide kerja sama dan koordinasi, tanpa koalisi yang diumumkan secara terbuka.


BEBERAPA KEDUBES AMERIKA MELEDAK

Sesudah dikeluarkannya pernyataan-pernyatan Usamah bahwa ia akan melakukan serangan dalam waktu beberapa pekan, maka psukan Amerika dalam keadaan siaga satu untuk mengantisipasi serangan-serangan, akan tetapi kesiagaan mereka ini hanya di kawasan Arab dan Teluk, atau paling jauh sampai tanduk Afrika. Ketika Amerika dalam keadaan siaga satu, terjadilah serangan kepada mereka di tempat yang tidak mereka duga sebelumnya, yaitu kedutaan besar mereka di Kenya dan Tanzania . Itu terjadi ketika dua truk yang bermuatan penuh bahan peledak menabrak kedubes itu pada Agustus 1998.

Melalui beberapa komentar media massa dan akademisi menyangkut dua insiden tersebut, bisa dilihat terkaitan ledua insiden tersebut dengan keberadaan tentara Amerika, umunya di seluruh kawasan, dan khususnya dikawasan Kerajaan Saudi, juga terkait dengan kebijakan politiknya menyangkut Israel dan Irak, serta dukungan dan kerja samanya dengan pemerintah setempat dalam menangkapi dan menahan para aktivis Islam. Dari sisi lain, kasus ini tampak penting karena menekan para penguasa Arab yang bersekutu dengan Amerika dalam kebijakan politiknya yang anti Islam, dimana di kalangan para penguasa itu muncul kesan kuat bahwa kelompok-kelompok jihad itu sudah “ melampaui “ mereka dan “ mencapai “ Amerika tuan besar mereka, dalam artian bahwa mereka memiliki kemampuan logistik yang jauh lebih besar daripada sekedar untuk menghadapi para penguasa setempat, dan ini sungguh memberikan tekanan sangat kuat terhadap mereka.



AMERIKA BEREAKSI

Usamah tidak berbicara secara terbuka, akan tetapi dikabarkan, ia menampik bahwa dirinya bertanggung jawab terhadap dua peledakan tersebut. Tetapi, tampaknya Amerika memiliki kesimpulan lain yang sudah mereka nyatakan sejak sepekan pasca peledakan tersebut bahwa Usamah 100% bertanggung jawab terhadap kedua peledakan tersebut, sama saja apakah ia mengakui atau tidak. Berdasarkan informasi-informasi bohong itu, Amerika melakukan operasi yang sangat terkenal dalam penyerangan kepada Sudan dan Afghanistan . dimana Sudan dan Afghanistan dikejutkan oleh beberapa “ Rudal Cruise “ yang ditembakkan ke dua target tersebut di Sudan dan Afghanistan.




SAUDI ARABIA BELUM PUTUS ASA.

Upaya-upaya Saudi untuk menekan Taliban supaya mau menyerahkan Usamah belum berhenti. Karena itu, Pemerintah Saudi menggunakan cara lain yaitu mengutus Pangeran Saudi yang paling berpengalaman tentang Afghanistan , yaitu Taraki Al-Faishal. Taraki Al-Faishal berangkat bersama ‘Abdullah Taraki, Menteri Urusan Keislaman dan Salman Al-‘Umri, penanggung jawab program-program Saudi di Kabul.


Di Kandahar delegasi itu menjumpai Mulla ‘Umar dan meminta diserahkannya Usamah kepada Amerika. Terjadi dialog keras antara delegasi Saudi dan Taliban. Disitu Mulla ‘Umar mengatakan bahwa jika mereka berbicara atas nama Amerika, janganlah mereka mencelanya jika ia mengatakan bahwa ia berbicara atas nama Usamah. Pernyatan Mulla ‘Umar ini merupakan tekanan terhadap delegasi yang memintanya menyerahkan Usamah kepada Amerika, karena ia sependapat dengan Usamah dalam pandangan-pandangannya yang terakhir. Dalam pertemuan itu, Taraki Al-Faishal mengatakan bahwa ia datang berdasarkan undangan Mulla ‘Umar dalam rangka penyerahan Usamah. Mulla ‘Umar menampik adanya janji seperti itu, bahkan mengkritik kebenaran permintaan ini dalam sudut pandang hukum syar’i. Maka dialog antara kedua belah pihak semakin memanas, sampai pada tingkat bahwa Mulla ‘Umar mengeluarkan perkataan kasar kepada delegasi Saudi sehingga penerjemahnya ragu-ragu menerjemahkan pernyataan itu, maka Mulla ‘Umar membentaknya dan memerintahkannya untuk menerjemahkan pernyataannya secara harfiah sesuai aslinya. Sebelum Taraki Al-Faishal pergi, Mulla ‘Umar memintanya pergi bersma penanggung jawab program-program Saudi, akhirnya Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taliban.




PERUBAHAN SIKAP MEDIA MASSA SAUDI.


Begitu Pemerintah Saudi menetapkan pemutusan hubungan diplomatiknya dengan Taliban, media massa Saudi kontan mengubah sikapnya terhadap Taliban. Surat kabar-surat kabar yang dulunya, pada masa ridha, menggambarkan Taliban sebagai para penuntut ilmu yang menghendaki penerapan syariat, akhirnya menggambarkan sebagai para buruh upahan, perampok, pedagang candu, pusat terrosisme internasional, dan orang yang berperadaban terbelakang. Beberapa surat kabar lain hanya memfokuskan sorotannya terhadap masalah ini menyangkut soal Usamah saja. Mereka menampilkan Taliban sebagai kelompok pragmatis yang melindungi Usamah hari ini untuk kepentingan temporer, dimana kelak mereka akan menjualnya. Surat kabar Asy-Syarqu’ I- Awsath ketika itu menyatakan Mulla ‘Umar pasti akan membatalkan sumpahnya, lantas menyerahkan Usamah, persoalan ini hanyalah persoalan waktu saja.




IBUNDA USAMAH DILIBATKAN DALAM PERMAINAN.

Sekalipun langkah Taraki Al-Faishal gagal, para penguasa Saudi tidak putus asa. Mereka menetapkan untuk menggunakan cara lain, yang tidak ada keterkaitannya dengan Taliban, yaitu menekan langsung Usamah. Sebelumnya, Ibunda Usamah dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri serta dilarang mengunjungi Usamah, semasa Usamah di Sudan. Pemerintah Saudi mengetahui bahwa Usamah pasti sangat rindu untuk berjumpa pada Ibunya, maka direncanakanlah kunjungan khusus Ibunya, dengan pesawat khusus yang akan membawanya ke Kandahar dalam rangka menekan Usamah. Benar saja akhirnya sang Ibunda sampai di Kandahar dan Usamah pun menyambut kedatangan Ibunya, setelah tidak berjumpa bertahun-tahun. Tidak mengherankan jika pertemuan itu sangat emosional dan menyentuh, tetapi Usamah benar-benar paham bahwa persoalan yang dihadapinya tidak bisa didiskusikan lagi. Sang Ibunda yang kecewa itu kembali dengan linangan air mata karena melihat putranya Usamah ( mungkin untuk terakhir kalinya ), tetapi kunjungan ini tidak meluluskan permintaan apapun.



PENGUMUNAN EMBARGO ATAS TALIBAN.

Pada tanggal 23 Juli 1999, keluarlah keputusan Dewan Keamanan PBB yang mengharuskan seluruh Negara dunia supaya berhati-hati terhadap pemerintah Taliban, karena ia melindungi Usamah. Persetujuan Dewan Keamanan PBB terhadap keputusan tersebut membuktikan bahwa Dewan senantiasa siap melaksanakan instruksi-instruksi Amerika dengan cara memalukan, ketundukan seluruh Negara dunia kepada Amerika dalam kasus seperti ini hanya merupakan potret tentang kondisi dunia saat ini.



SIFAT-SIFAT USMAH

Salah satu sifat yang jelas terlihat pada diri Usamah yang disepakati oleh para pendukung maupun musuhnya adalah sifat pemberani. Orang-orang dekatnya mengatakan bahwa ia bisa meledakkan bom berdaya ledak tinggi di dekatnya tanpa bergeming sedikitpun. Selama keterlibatannya dalam perang Afghanistan, ia pernah menghadapi lebih dari empat puluh kali peristiwa pembonan besar-besaran, dalam tiga kasus diantaranya dia melihat daging-daging bertebaran di kanan kirinya, akan tetapi tidak ada pada dirinya suatu pengaruh berarti, selain kesedihannya atas kepergian orang-orang yang dicintainya.


Salah satu peristiwa penting dimana ia diselamatkan oleh Allah pada peristiwa itu, yang mirip dengan mukjizat, adalah kejadian ketika sebuah rudal Scud meledak dalam jarak 17 meter dari tempat ia berada. Berkali-kali ia dibawa ke rumah sakit atau klinik terdekat karena beberapa luka yang menimpanya. Bahkan pernah suatu kali ia nyaris tewas karena terkena asap senjata kimia. Dari dulu hingga sekarang, Usamah masih mencita-citakan mati syahid. Ia menganggap dirinya hidup dalam apa yang disebutnya mirip dengan “ bonus usia “ karena berulang kali ia nyaris tewas, tetapi ditakdirkan masih hidup. Perasaan ini memberinya dorongan keimanan dan kesadar an mengenai pentingnya kesungguhan untuk berupaya menjalankan apa yang diridhai oleh Allah.

Salah satu perasaan yang sangat kental pada ddiri Usamah adalah kecintannya yang sangat besar kepada tanah Hijaz. Ia sering mengatakan bahwa sebuah tenda dikaki gunung di Hijaz lebih dicintai dari pada istana di sungai Nil. Ia menganggap cintanya kepada kawasan tersebut berlipat ganda karena :


Pertama : ia merupakan tempat yang dimuliakan oleh Allah dengan risalah Islam.


Kedua : merupakan tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, disitu ia mempunyai banyak nostalgia indah. Meski begitu, Usamah menganggap bahwa tidak ada satu tempat pun yang setara dengan bumi jihad.



KEBANGGAAN KELUARGA.


Usamah merupakan anak laki-laki ke 21 di keluarganya, akan tetapi ia paling disegani oleh seluruh anggota keluarganya, seakan-akan ia merupakan penasihat bagi keluarga, khususnya setelah bintangnya bersinar di Afghanistan dan saudara laki-lakinya Salim wafat

Pada masa-masa berlangsungnya jihad di afganistan tahun delapan puluhan, saudara-saudara lakinya, saudara-saudara perempuannya, dan kerabatnya yang lain berlomba-lomba menjamunya dirumah mereka, apabila ia kembali ke Saudi. Hubungan tersebut berlangsung seperti itu sampai pada masa ia pergi ke Sudan . Kebanggaan dan dukungan keluarga tersebut sebenarnya sampai sekarang tidak berubah, namun karena pada saat ini keluarga Usamah mendapat tekanan dari pemerintah maka dukungan terhadap Usamah tersebut saat ini tidak terlalu diperlihatkan.



HUBUNGAN DENGAN AMERIKA.

Berbeda dengan informasi yang selama ini kita peroleh dari media khususnya media Barat, bahwa sebenarnya Usamah tidak mempunyai hubungan apapun dengan Amerika, baik langsung maupun tidak langsung, semua pernyataan adanya hubungan antara Usamah dengan Amerika, merupakan kebohongan yang tidak ada landasannya. Sebaliknya sejak mengenal Afganistan, sikap Usamah terhadap Amerika adalah memusuhi. Salah satu bukti dari ucapannya pada tahun delapan puluhan adalah ketika Amerika berupaya menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa seakan-akan ia mendukung jihad Afghanistan , namun Usmah mengatakan bahwa peperangan dimasa mendatang adalah melawan Amerika. Persoalan ini baginya bukan semata-mata prediksi, tetapi merupakan sikap dasar yang sejak semula dipegangnya. Buktinya ia konsekuen dengan ucapannya ini, sejak pada saat itu dan mengharuskan keluarganya atau siapapun yang ada dalam kepemimpinannya untuk tidak membeli barang apapun produk Amerika, kecuali jika tidak ada alternatif lain.

Pangeran Taraki Al-Faishal, mantan Ketua Intelejen Umum Saudi dalam sebuah wawancara dengan Chanel MBC menganggap mustahil Usamah memiliki hubungan dengan Intelejen Pusat Amerika, sebagaimana sering diberitakan MBC atau diberitakan oleh lembaga resmi lain milik pemerintah Amerika. Ia mengatakan : “ kami tidak memiliki informasi apapun bahwa ia mempunyai hubungan dengan lembaga pemerintahan asing manapun juga selain Pakistan “.



BAGAIMANA USAMAH BERINVESTASI.

Dibanding saudara-saudaranya, Usamah memiliki keistimewaan dalam aktivitasnya, dengan senantiasa membuat kebijakan tertentu dalam aktivitas ekonominya. Tujuannya dalam hal ini adalah menjaga nuansa keislaman dalam aktivitasnya ini serta kehalalan harta yang diperoleh. Berdasar kebijakannya ini ia menolak berinvestasi di negeri non muslim, kecuali hal itu tidak bisa dihindarinya. Berdasarkan kebijaksanaannya ini pula, tentu saja ia menghindari aktivitas yang mengandung dugaan riba. Karena itu ia menghindari investasi di Bursa Saham di Barat, karena ia meyakini bahwa investor tidak bisa menjamin uangnya tidak dikotori oleh riba karena disimpannya harta di bank-bank ribawi dan percampuran keuntungan dengan bunga.




POPULARITASNYA.

Para analis mengatakan bahwa Usamah semakin populer di kawasan Teluk hingga sebelum serangan ke Amerika pada 11 September 2001, akan tetapi dukungan media massa yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat George Bush dengan menggunakan istilah Perang Salib terhadap apa yang disebutnya sebagai terorisme, telah memperkuat popularitas yang sebelumnya sudah mengakar tersebut.


Fenomena Usamah sangat kuat di Saudi, para pemuda disana sangat bangga dengan Usamah, karena mereka meyakini bahwa Usamah adalah satu-satunya orang yang berani melawan hegomoni Amerika. Ia juga mendapat dukungan dari banyak kelompok Islam diseluruh penjuru Saudi. Tuduhan Washington kepada Usamah bahwa ia adalah sumber apa yang dianggapnya sebagai terorisme ini telah membantu mengangkat Usamah menempati kedudukan sebagai pahlawan bangsa di tengah mayoritas rakyat di negaranya dan tempat-tempat lain di dunia Arab dan Islam. Bahkan ia mendapat tempat dalam pandangan mayoritas orang-orang Arab sekuler, yang menginginkan serangan-serangan seperti yang ditujukan kepada Amerika itu, hingga menyerupai apa yang diperoleh oleh seorang pejuang revolosioner Amerika Utara Che Guevara pada tahun enam puluhan.

Gaya hidup Usamah yang sederhana sangat disukai oleh sebagian umat Islam yang mengharapkan kembali terulangnya sejerah mereka diamasa Salaf, dimana mereka itu rela meninggalkan kekayaan dan kehidupan mewah untuk membela Islam, pada era para sahabat.

Dalam acara dialog yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi di Teluk, semua penelpon acara ini mengatakan bahwa dididlam diri mereka terdapat Usamah dan bahwa berbagai peristiwa telah menjadikan Usamah ibarat Shalahuddin baru, sebagaimana istilah Infinite Justice ( keadilan mutlak ) yang digunakan Bush untuk serangan yang dilancarkannya terhadap sebagian umat Islam menimbulkan kemarahan pada orang-orang yang berpandangan bahwa keadilan mutlak hanyalah hak Allah saja. Seorang diplomat Barat juga menyampaikan laporan-laporan saksi mata tentang adanya demonstrasi-demonstrasi besar yang menunjukkan kegembiraan disejumlah Negara Teluk pada hari sesudah serangan 11 September.

Dukunagn kepada Usamah bahkan tidak hanya di dunia Arab dan Islam, tetapi menyebar sampai di China dan Negara-negara di Asia Tenggara diaman banyak pemuda mengenakan sorban bergambar Usamah dan saling bertukar foto Usamah melaui telfon genggam, sehingga memaksa penguasa di Negara-negara tersebut mengeluarkan undang-undang yang menganggap dukungan terhadap Usamah sebagai tindakan kriminal. Adapun di Pakistan dan Afghanistan , muncul fenomena pemakaian T-Shirt yang mengusung ungkapan-ungkapan dan slogan-slogan yang mendukung Usamah dan slogan-slogan ini menjadi teriakan terakhir orang-orang yang mengagumi lelaki yang dituduh Amerika Serikat sebagai penyandang dana terorisme internasional itu. Kekaguman kepada Usamah itu begitu besar sehingga 70% bayi yang lahir di Negeria sesudah peristiwa 11 September 2001 oleh orang tua mereka diberi nama Usamah.



PENDAPAT USAMAH TENTANG PBB.


Usamah berpendapat bahwa PBB berada dibalik seluruh tragedi yang menimpa bangsa Arab dan Umat Islam. Ia juga berpendapat bahwa hingga sekarang tidak ada satu bukti pun yang menunjukkan adanya hubungan antara Afghanistan dengan serangan-serangan yang terjadi di Amerika Serikat. Ia mengatakan : “ sesungguhnya serangan yang dipimpin oleh Amerika terhadap Afghanistan membinasakan orang-orang desa, penduduk sipil, dan anak-anak tak berdosa, tanpa hak “

“ Hari ini tanpa menunjukkan bukti apapun, PBB mengeluarkan keputusan-keputusan yang mendukung Amerika zalim, tirani, dan bengis itu untuk menyerang bangsa lemah yang baru saja keluar dari peperangan destruktif melawan Uni Soviet “.

“ Orang-orang yang ingin mencari solusi bagi berbagai tragedi yang kita alami ini kepada PBB, hanyalah orang-orang munafik yang menipu Allah dan Rasul-Nya serta menipu orang-orang beriman “. Ia bertanya-tanya : “ Bukankah sumber tragedi yang menimpa kita adalah PBB ? siapa yang telah mengeluarkan resolusi untuk membagi-bagi dan memberikan negeri Islam kepada orang-orang Yahudi ?.

“ inilah PBB yang telah menyebabkan kita mengalami berbagai penderitaan yang telah kita rasakan. “ ditegaskannya bahwa : “ Tidak ada seorang Muslim yang datang ke PBB dalam keadaan apapun dan tidak ada orang berakal yang datang kepadanya, karena PBB hanyalah sebuah alat kejahatan “



KETAWADHUANNYA

Seorang juru masak yang pernah bekerja pada Usamah selama masa bermukimnya di Sudan mengatakan bahwa ia berharap bisa melihat pimpinan organisasi Al-Qaidah sekali lagi serta memuji sikapnya dalam memperlakukan orang lain. Juru masak yang bernama Muhammad Al-Fakki itu berkata dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh Surat Kabar Al-Wathan , Sudan : “ Saya sangat rindu untuk bisa melakukan kontak dalam bentuk apapun dengan Usamah “

Ia menambahkan bahwa Usamah tidak bisa makan banyak. Ia mengisyaratkan bahwa para tamu Usamah selalu banyak jumlahnya. Dikatakannya : “ Usamah selalu memperlakukan kami secara terhormat. Suatu kali ia pernah memukul anaknya, karena tidak memanggil saya dengan panggilan Tuan atau Paman “. Selanjutnya ia mengatakan bahwa Usamah sering meminta kawan-kawannya yang berdarah Somalia untuk mengimami shalat. Ia meninggalkan kehidupan mewah dan terhormat, ia terbiasa tidur di ruang tamu di Peshawar , diatas bantal tanpa alas.



KESAKSIAN FISKE TENTANG USAMAH.

Robert Fiske adalah seorang Jurnalis berkebangsaan Inggris. Fiske mengatakan : Upaya-upaya Amerika untuk melakukan pembunuhan terhadap Usamah selalu gagal, karena para pengikut Usamah tidak bisa dibeli tanggung jawab mereka. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mau mengkhianatinya. Ia menambahkan bahwa Usamah pernah bercerita kepadanya bahwa ia tidak pernah mengambil satu peluru pun dari Barat dan tidak pernah bertemu dengan seorangpun agen Amerika maupun Inggris .

Usamah menyangkal pernyataan Washington yang menganggapnya sebagai terosris terbesar di Dunia, dengan mengatakan : “ Jika membebaskan negeriku merupakan terorisme, maka itu merupakan kemuliaan bagiku “.

Tidak ada bedanya antara pemerintah Amerika dan Israel , juga tidak ada bedanya antara pasukan Amerika dan Israel . “

Fiske menambahkan bahwa Usamah pernah mengatakan kepadanya bahwa ia berusaha kuat untuk mengusir orang-orang Amerika dari Negara Arab Saudi. Apa yang terjadi di Riyadh dan Khabar ( tewasnya 24 orang Amerika dalam dua peledakan ) merupakan bias kemarahan yang besar dari bangsa Saudi terhadap Amerika. Sebab orang-orang Saudi hari ini meyakini bahwa musuh sejati mereka adalah Amerika “.

Selanjutnya Fiske mngatakan :”

“ para penyidik Amerika mengatakan bahwa sejumlah pembajak pesawat pada pekan yang lalu adalah orang-orang berkewarganegaraan Saudi. Sedangkan Usamah mengatakan kepadaku sesuatu yang terus terngiang di telingaku : “ jika satu kilogram TNT meledak di sebuah Negara yang tidak pernah menyaksikan peledakan sama sekali sebelumnya ( yang dimaksudnya adalah Saudi ) maka ini sungguh merupakan peristiwa besar. Adapun peledakan 2.500 kg TNT di Khabar, maka ia merupakan bukti kuat tentang adanya perlawanan rakyat terhadap imperialisme Amerika. Kami sebagai umat Muslim memiliki perasaan solidaritas yang kuat. Kami berbagi luka dengan saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon . Sesungguhnya, peledakan Khabar merupakan akibat langsung dari imperialisme Amerika, bahkan ia merupakan akibat perilaku Amerika terhadap umat Muslim “.

Fiske melanjutkan :


Usamah berbicara kepadaku tentang anak-anak yang mati di Irak karena sanksi PBB : “ sungguh, pembunuhan anak-anak itu termasuk serangan terhadap Islam. Kami umat Islam tidak mencintai rezim Irak, tetapi kami yakin bahwa bangsa Irak dan anak-anaknya adalah saudara-saudara kami, kami harus memperhatikan masa depan mereka “.

Saya melihat Usamah sangat yakin bahwa Amerika pasti akan meninggalkan Sausi Arabia, cepat atau lambat. Ia meyakini bahwa “ perang terbuka “yang dinyatakan oleh Amerika terhadap rakyat Saudi berarti merupakan perang terhadap umat Islam diseluruh penjuru Dunia. Perlawanan terhadap Amerika akan berkembang hingga seluruh dunia Islam. Sungguh, para pemimpin umat yang kami percaya dan para ulama, telah menfatwakan kepada kami untuk mengusir semua orang Amerika. Solusi krisis ini adalah penarikan pasukan Amerika, keberadaan militer mereka merupakan penghinaan terhadap rakyat Saudi “.

Pada tahun 1996, saya pernah bertanya kepada Usamah tentang pembunuhan 19 orang Amerika di Saudi Arabia . Ia menjawab dengan mengatakan : “ itu permulaan perang antara umat Islam dengan Amerika Serikat “. Adapun berkaitan dengan aksi kedua yang menewaskan 24 tentara Amerika, ia mengatakan bahwa : “ itu sebuah aksi luar biasa yang dirinya tidak bisa ikut berpartisipasi didalamnya “.

Robert Fiske melanjutkan pembicaraannya tentang peristiwa 11 September 2001 dan dugaan bahwa Usamah tentu dikejutkan oleh peristiwa itu. Ia mengatakan : “ Tapi, mungkinkah ia benar-benar bisa memimpin pasukan dari gunung-gunung Afghanistan yang terkucil ? ia hanya ingin menjalankan syari’ah secara sungguh-sungguh di Negara-negara Timur Tengah dan mengakhiri pemerintahan ditaktor yang dibuat oleh Amerika Serikat, mendukung kebijaksanaan Amerika Serikat, dan bertindak represif terhadap rakyatnya. Saya merasa bahwa pernyataan ini merupakan surat terbuka terhadap jutaan bangsa Arab. Karena itu, sebenarnya instruksi dari Usamah kepada sekelompok pengikutnya untuk mengambil keputusan melakukan operasi-operasi individu, tidaklah diperlukan. Usamah juga tidak perlu membuat ledakan demi ledakan atau menggulingkan penguasa. Jadi saya pun bertanya-tanya – dengan menganggap bahwa Usamah selalu berada dibelakang semua kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi sepekan yang lalu – haruskah ia memimpin organisasi paramiliter untuk menciptakan apa yang baru saja terjadi ? sungguh orang-orang Arab sedang marah terhadap semua kekejaman Amerika yang telah menjadikan mereka tidak perlu menunggu-nunggu instruksi dari Afghanistan . Sekedar isyarat barangkali sudah cukup. Saya pernah bertanya-tanya dalam hati, ketika saya menyaksikan gambar-gambar rekaman tentang peristiwa New York seminggu yang lalu, barangkali Usamah terkejut seperti saya menyaksikan gambar-gambar rekaman itu, ini kalau kita anggap ia mempunyai televisi.



APA YANG DIINGINKAN USAMAH BIN LADIN

Dia sendiri menjawab pertanyaan ini dalam sebuah wawancara televisi dengan chanel Al-Jazeera.

“ yang kami tuntut adalah hak bagi semua mahluk hidup. Kami menuntut agar tanah air kami terbebas dari penjajahan musuh, agar tanah air kami merdeka dari penjajahan Amerika. Semua mahluk hidup telah dibekali oleh Allah dengan kecemburuan naluriah, yang menolak campur tangan orang lain dalam urusannya. Lihatlah – semoga Allah memuliakan Anda – kepada ayam. Andaikan seekor ayam melihat orang bersenjata, militer dan masuk kekandangnya hendak merusaknya, ia pasti akan melawan orang itu, meski ia hanya seekor ayam. Kami menuntut apa yang merupakan hak seluruh mahluk hidup, terlebih yang hidup itu adalah manusia, apalagi ia muslim. Berbagai kekejaman terjadi dinegeri-negeri Islam – khususnya dikawasan kota suci- mulai dari Masjidil Aqsha, yang merupakan kiblat pertama Nabi, kemudian berlanjut dengan kezaliman koalisi Saudi – Yahudi yang dipelopori Amerika Israel, sampai akhirnya mereka menduduki tanah – Haramain – dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah -. Maka, kami berusaha memotivasi agar membebaskan tanah airnya serta berjihad di jalan Allah, agar syari’at Islam tegak dan kalimat Allah menjadi tinggi.


UCAPAN-UCAPAN USAMAH,…


“ sekarang saatnya bangsa-bangsa Muslim memahami bahwa Negara-negara dikawasan ini tidak lagi memiliki kedaulatan. Musuh-musuh kita seenaknya sendiri keluar masuk di teritori kita, darat dan udara kita, menyerang tanpa perlu meminta izin kepada seseorang,..


Rezim-rezim yang ada, jika tidak terlibat dalam konspirasi, adalah rezim yang tidak kuasa melaksanakan aksi apapun untuk menghadapi penjajahan kasat mata ini. Maka seyogyanya umat Islam, khsusnya para Ahlul wal Aqdi dan Ahlulra’yi dari kalangan para ulama tulus, pedagang ihklas, dan para pemuka suku, berhijrah di jalan Allah dan mencari tempat untuk mengangkat bendera jihad dan memobilisasi umat untuk membela agama dan dunianya : karena jika tidak, semuanya akan musnah dari mereka. Jika mereka tidak mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, yang dulu terkenal aktivitasnya, namun kini bangsa ini – dan mereka saudara-saudara kita – menjadi bangsa terusir dimana-mana. Akhir-akhir ini mereka menjadi buruh bagi orang-orang Yahudi penjajah. Orang-orang Yahudi mempekerjakan atau menolak mereka sesuaka hatinya, dengan upah yang sangat rendah. Jadi ini persoalan berbahaya, jika kita tidak bergerak, sedangkan Rumah Tua ( Ka’bah ) kiblat 1.200.000.000 Muslim sudah dilanggar kehormatannya, maka kapankah umat Islam akan bergerak ?. ini persoalan besar yang harus diperjuangkan. Siapa yang mengira bahwa semua ini hanyalah serangan yang ditujukan kepada gerakan-gerakan Islam, maka perkiraan ini keliru. Sebagai umat Islam, kita yakin bahwa ajal sudah ditetapkan terbatas, tidak akan maju atau mundur, semenjak kita berada dalam perut ibu : bahwa rezeki itu ditangan Allah. Jadi jiwa ini diciptakan oleh Allah, harta ini Allah pula yang menganugerahkannya, kemudia Dia membeli jiwa dan darta itu dengan surga. Lantas mengapa umat Islam enggan berparsisipasi dalam perjuangan membela Agama ?.


Kita seperti yang telah saya katakan – menuntut hak-hak kita, agar mereka keluar dari Negara-negara Dunia Islam dan tidak menjajah kita. Kita yakin, membela diri merupakan hak setiap manusia. Pada saat Israel mengoleksi ratusan hulu ledak dan bom nuklir dan Barat Salibis menguasai persenjataan ini dalam jumlah besar, kita tidak pernah menganggapnya sebagai kesalahan, melainkan hak. Maka kitapun tidak terima jika orang menuduh kita berbuat jahat hanya karena melakukan tindakan serupa. Seperti orang yang dituduh, mengapa Anda menjadi penunggang kuda yang pemberani dan mahir bertempur? anda katakan : mengapa Anda demikian? tidak ada yang mencurigainya kecuali orang sombong dan tidak berakal. Ini hak. Kita mendukung dan menyampaikan kegembiraan kepada bangsa Pakistan , ketika Allah memberikan kemenangan kepada mereka dan mereka memiliki senjata nuklir. Kita menganggap hal itu sebagai salah satu hak kita sebagai umat Islam. Kita tidak akan mempedulikan tuduhan naïf dari Amerika ini.


Saya katakana : dalam konflik ini ada dua kubu, yaitu : Salibisme Internasional yang bersekutu dengan Yahudi Zionis yang dipelopori oleh Amerika, Inggris dan Israel serta satu lagi kubu Dunia Islam. Adalah tidak masuk nalar, jika dalam konflik seperti ini, ia melanggar masuk ke tanah air dan kota suci-kota suciku serta merampok minyak umat Islam. Kemudian ketika mendapat perlawanan papun dari umat Islam, ia mengatakan : “ mereka teroris “. Ini sungguh perkataan bodoh atau dia menganggap kita bodoh ! kita yakin, secara syar’i kita wajib melawan pendudukan ini dengan segala kekuatan yang dikaruniakan oleh Allah kepada kita. Kita harus membalasnya dengan cara seperti yang digunakannya menyerang kita “.


Amerika memiliki banyak tuduhan, namun semua tuduhan itu andaikata beranggapan benar – tidak ada artinya bagi kita, karena para pelaku itu sedang menyerang kekuatan kafir internasiomal yang menduduki negeri kita. Mengapa Amerika marah ? Amerika marah karena telah menzalimi bangsa lain, kemudian bangsa-bangsa itu melawannya. Lebih-lebih semua tuduhan itu tak berdasar, kecuali bila yang dimaksud Amerika adalah saya telah berperan membangkitkan semangat perlawanan mereka, ini jelas, dan kapan pun saya mengakuinya. Saya memang salah seorang penandatanganan fatwa yang menggelorakan semangat jihad di kalangan umat Islam. Kami menggelorakan semangat jihad ini sejak beberapa tahun lalu,,,. Apa salah anda, jika Anda melawan orang yang menzalimi Anda ? Agama apapun tentu menjadikan tindakan semacam ini sebagai bagian untuk melindungi eksistensinya. Orang-orang Budha , Korea Utara, maupun Vietnam juga memerangi Amerika. Ini kebenaran dan dibenarkan dalam syari’at. Apa hak media Barat dan Islam memburu Mujahidin..”


Sebagian Negara Arab melancarkan tekanan-tekanan ekonomi yang mencegah kami memperoleh hak-hak kami, mnengisolasi kami, bahkan melarang keluarga kami mengirimkan harta kepada kami. Dalam hal itu, mereka meniru tindakan ‘Abdullah bin Ubay bin Salul, dedengkot orang-orang munafik. Mereka mencontoh orang-orang munafik, yang mengenai mereka, Allah berfirman : “ Mereka adalah orang-orang yang mengatakan : Jangan menginfakkan harta kepada orang-orang yang ada disisi Rasulullah, agar mereka bercerai-berai. Padahal milik Allahlah perbendaharaan langit dan bumi, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya “ maka Allah menghukum mereka. Sekarang mereka hidup dalam kesempitan yang lebih berat dibandingkan kesempitan yang mereka ciptakan untuk kami. Adapun kami, seperti apa yang diriwayatkan secara shahih dari Nabi : “ Barang siapa yang bermalam dalam keadaan aman di rumahnya, sehat badanya, mendapatkan makanan pada hari yang dilaluinya, berarti seluruh dunia telah terhimpun baginya “ . Demi Allah yang tidak ada sembahan yang benar selain Dia, kami merasa seluruh isi dunia ini ada pada kami. Harta hanyalah bayangan yang segera pergi, akan tetapi kami mengajak umat Islam mendermakan harta mereka untuk jihad dan untuk gerakan jihad, khususnya gerakan-gerakan yang berkonsentrasi memerangi orang-orang Yahudi dan Salibis.


Kami yakin sekali, saya katakana hal itu karena kerasnya perlakuan rezim-rezim dan media massa terhadap kami. Mereka ingin memusnahkan kelaki-lakian kami, kami ini laki-laki Muslim. Kita harus mempertahankan rumah paling agung yang ada di dunia yaitu Ka’bah mulai. Kita harus memuliakan diri dengan membelanya, bukannya malah membiarkan tentara-tentara Amerika dari kalangan Yahudi dan Nasrani datang menjadi pelindung-pelindung bagi anak cucu Sa’ad, Mutsana Abu Bakar dan Umar. Demi Allah, andaikata Allah tidak memberi kita kemuliaan Islam pun, pasti kakek-kakek kita dimasa Jahiliyah dulu menolak kedatangan mereka, kedatangan keledai-keledai merah itu dengan alasan seperti itu, alasan yang tidak mungkin menipu anak-anak. Para penguasa kawasan itu mengatakan : “ Sesungguhnya kedatangan orang-orang Amerika hanya selama jangka waktu beberapa bulan. Tapi mereka berbohong sejak permulaan hingga akhir “. Ada tiga manusia yang tidak dilihat oleh Allah pada Hari Kiamat – sebagimana disebutkan Rasulullah dalam hadistnya- salah satu yang disebutkan beliau adalah Raja Pembohong “. Berbulan-bulan telah lewat, tahun pertama dan kedua telah lewat, dan sekarang sudah sembilan tahun, dan orang-orang Amerika membohongi semua orang. Mereka katakan : kami punya kepentingan di kawasan ini. Kami tidak akan beranjak darinya sebelum kami yakin kepentingan kami aman. Artinya ada seseorang masuk rumahmu dan mencuri hartamu. Anda mengatakan kepadanya, engkau pencuri ? Ia menjawab : “ tidak, ini kepentinganku, ini nkepentinganku. Mereka memutar balik kata kepada kita. Jadi para penguasa di kawasan ini, mungkin kelakiannya sudah dirampok… Tujuan kita adalah melaksanakan syariat Allah, dan mempertahankan Ka’bah mulia. Ka’bah yang agung dan Baitul “Atiq ini. Allah menciptakan keberadaan manusia di bumi ini untuk mentauhidkan Nya dalam ibadah. Salah satu ibadah paling agung, bahkan ibadah paling agung setelah iman, adalah shalat. Sebagaimana disebutkan dalam hadist shahih : “ Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak mahkotanya adalah jihad “. Allah tidak menerima shalat wajib yang kita laksanakan bila kita tidak menghadap ke Baitul “Atiq ini. Inilah tujuan kita, yaitu membebaskan negeri-negeri Islam dari kekufuran dan menerapkan syari’at Allah di dalamnya, sehingga kelak kita menjumpainya, sedangkan Dia meridhai kita “.

Setelah berakhirnya Perang Dunia, Amerika semakin berbuat zalim, mereka semakin kurang ajar terhadap dunia Islam. Kita harus menggunakan kekuatan untuk membebaskan umat Islam beserta isteri dan anak-anak mereka, dari setan. Sejarah Amerika tidak pernah membedakan antara rakyat sipil dan militer, bahkan juga tidak membedakan antara pria dan wanita. Merekalah bangsa pertama yang menggunakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki . Apakah bom atom bisa membedakan, mana rakyat sipil dan mana militer ? Amerika tidak mempunyai agama yang melarangnya menghancurkan seluruh dunia.


Saya sampaikan nasehat kepada seluruh umat Islam, agar mereka menghayati Kitab Allah. Kitab Allah inilah jalan keluar dari fitnah. Dialah yang telah mengentaskan kita dari lembah bau busuk, pada masa-masa gelap dulu. Obat kita adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ketika seorang membaca Al-qur’an, ia akan heran, mengapa banyak manusia duduk-duduk dengan santai ? Apakah mereka membaca Al-Qur’an ? ataukah mereka membacanya, tetapi tidak menghayati maknanya ? Allah berfirman : “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani sebagai wali ( penolong, teman dekat ), sebagian dari mereka merupakan wali bagi sebagian lain. Barang siapa diantara kamu yang menjadikan mereka sebagai wali, ma ia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim “. Para ulama mengatakan , yang dimaksud “ termasuk golongan mereka “ adalah dalam hal kekufuran. Ia sama kafirnya dengan mereka. Dalam ayat lanjutannya, Allah berfirman : “ Kamu melihat orang-orang yang di hati mereka ada penyakit bersegeralah kepada mereka. Mereka mengatakan : “ Kami takut akan ditimpa musibah. Semoga Allah mendatangkan kemenangan atau suatu perkara dari sisi Nya, sehingga mereka menyesal atas apa yang mereka sembunyikan didalam hati mereka “.


PERNYATAAN USAMAH PADA TANGGAL 7 OKTOBER.

“ Lihatlah, Amerika baru saja ditimpa bencana dari Allah, dalam salah satu liang kematian. Allah telah menghancurkan gedung terbesar yang dimilikinya, maka segala puji dan karunia hanyalah milik Allah. Lihatlah, kini Amerika telah berselimut rasa takut, sejak dari utara hingga selatan, timur dan baratnya, maka segala puji dan karunia hanyalah milik Allah. Apa yang dirasakan Amerika hari ini sangatlah kecil dibandingkan dengan apa yang kita rasakan sejak puluhan tahun. Umat kita, sejak delapan puluh sekian tahun merasakan kehinaan ini. Anak-anaknya dibunuh, darahnya ditumpahkan, tanah sucinya dinodai, serta dipaksa menerapkan hukum selain hukum yang diturunkan oleh Allah, tetapi tidak ada yang peduli dan bereaksi. Ketika Allah, memberikan taufik kepada salah satu bintang dari bintang-bintang Islam, salah satu kelompok garda terdepan dari garda-garda Islam, Allah memberikan kemenangan kepada mereka, sehingga mereka berhasil menghancurkan Amerika dengan dahsyat. Saya memohon kepada Allah agar meninggikan kedudukan mereka ( para pelakunya ), dan mengaruniakan kepada mereka Surga Firdaus tertinggi, karena Dia adalah yang berwenang dan berkuasa untuk itu, ketika mereka melakukan pembalasan untuk putra-putra mereka yang lemah serta saudara-saudara mereka di Palestina dan di kebanyakan Negara Islam, maka seluruh dunia berteriak-teriak. Kekafiran berteriak, diikuti oleh kemunafikan. Satu juta anak tak berdosa dibunuhi hingga saat saya berbicara ini, dibunuhi di Irak tanpa dosa yang pernah mereka lakukan, tetapi kita tidak mendengar ada yang mengecam, kita tidak mendengar fatwa dari pemerintah dan penguasa. Pada hari-hari ini tank-tank dan kendaraan-kendaraan militer Israel memasuki tanah Palestina untuk merusaknya, di Jenin, Ramalah, Rafah, Baitjala, dan tanah-tanah Islam lainnya, tetapi kita tidak mendengar orang yang bersuara lantang atau terusik. Namun setelah delapan puluh tahun berlalu, sebilah pedang datang menebas Amerika, maka muncul dan nongollah kemunafikan dengan kepalanya, berduka cita dan ikut prihatin atas apa yang menimpa orang-orang yang telah membunuh dan mempermainkan darah, kehormatan dan tanah suci umat Islam. Paling tidak, orang-orang semacam ini layak disebut sebagai orang-orang fasik pengikut kebatilan. Mereka membela penjagal seraya mengabaikan orang-orang yang dibantainya. Mereka membela orang yang menzalimi anak-anak tak berdosa. Cukuplah Allah yang membuat perhitungan setimpal yang layak mereka dapatkan. Saya katakan, persoalan ini jelas dan gamblang, setiap muslim sepatutnya memahami, sesudah peristiwa ini dan sesudah para tokoh yang bertanggung jawab di Amerika Serikat, bermula dari dedengkot kekafiran internasional, Bush, dan orang-orang yang menyertainya. Mereka telah berangkat dengan pasukan kavaleri dan infantrinya untuk mengeroyok kita, sampai-sampai mereka juga mengikutsertakan Negara-negara yang mengaku sebagai Negara Muslim, untuk menyerang sekelompok kecil yang muncul untuk menyatakan kepatuhannya kepada Allah, menolak menyerahkan kehinaan dalam Agamanya. Mereka berangkat memerangi Islam dan mencampak kannya dihadapan manusia, dan diatas namakan terorisme. Sebuah bangsa yang dikawasan Timur Jepang telah membunuh ratusan ribu anak-anak dan orang tua, tetapi ini bukan kejahatan perang. Ini persoalan yang bisa diperdebatkan. Sejuta anak Irak terbunuh, adalah persoalan yang masih bisa diperdebatkan. Adapun ketika 17 orang dari mereka terbunuh di Nairobi dan Darussalam, kontan Afghanistan dibombardir, Irak pun di bombardier, dan seluruh kemunafikan beridiri dibelakang dedengkot kekafiran dunia, dibelakang Amerika dan sekutu-sekutunya. Saya katakan, peristiwa-peristiwa ini telah membagi seluruh dunia kedalam dua kubu, kubu iman yang tidak dicampuri dengan kemunafikan dan kubu kekafiran, semoga Allah melindungi kami dan kalian darinya. Sepatutnya setiap muslim bersiaga membela agamanya, karena angin keimanan telah berhembus, angin perubahan telah berhembus, untuk menyingkirkan kebatilan dari Jazirah Muhammad. Adapun kepada Amerika dan bangsa Amerika, saya hanya akan mengatakan beberapa patah kata :


“Aku bersumpah dengan nama Allah Yang Maha Agung, Dzat yang meninggikan langit tanpa tiang : Amerika dan orang-orang yang hidup di Amerika, jangan bermimpi memperoleh rasa aman, sebelum kita benar-benar merasakannya di Palestina, sebelum seluruh pasukan kafir keluar dari tanah Muhammad” Allahu Akbar ! Kemuliaan hanya milik Islam. Assalamu’alaikum”.

0 komentar: